Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Tolak Harga BBM Naik di Bengkulu Ricuh, 2 Mahasiswa Terluka

Kompas.com - 31/08/2022, 17:29 WIB
Firmansyah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Unjuk rasa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bengkulu menolak kenaikan harga BBM di kantor DPRD Provinsi Bengkulu, Rabu (31/8/2022), diwarnai kericuhan. 

Mahasiswa sempat bentrok dengan polisi. Dua mahasiswa pun dikabarkan terluka. 

Awalnya massa menggelar orasi dengan membentangkan spanduk penolakan kenaikan harga BBM.

Baca juga: Jelang Kenaikan Harga BBM, Seluruh SPBU di Kabupaten Bogor Bakal Dijaga Polisi

 

Awalnya utusan mahasiswa masuk ke gedung DPRD, namun ratusan mahasiswa tetap ingin masuk semua.

Bentrokan mahasiswa dengan polisi pun terjadi. Dua mahasiswa dikabarkan luka di kepala dan dada. Tidak diketahui secara pasti apa penyebab dua mahasiswa terluka tersebut.

Kericuhan mereda saat polisi mengizinkan mahasiswa masuk ke pelataran gedung DPRD.

Koordinator Aksi, Rafindo Hasan dalam orasinya menyampaikan poin tuntutan HMI Cabang Bengkulu dalam aksi demo tersebut.

Di antaranya, HMI Cabang Bengkulu menuntut pemerintah tidak menaikan harga BBM bersubsidi.

"HMI Cabang Bengkulu mendesak pemerintah meninjau kembali rancangan APBN 2022, HMI Cabang Bengkulu menuntut lembaga pemerintah terkait untuk menangkap dan menindak tegas mafia migas yang menyebabkan kebocoran BBM bersubsidi," ujar Rafindo.

Baca juga: Mahasiswa Datangi DPRD Nunukan Tolak Rencana Kenaikan Harga BBM

Selain itu, HMI Cabang Bengkulu menuntut menteri BUMN, mentri ESDM, dan direktur utama Pertamina bertanggung jawab atas permasalahan BBM bersubsidi.

Serta menuntut DPRD Provinsi Bengkulu untuk mengakomodir keresahan masyarakat terkait kenaikan BBM bersubsidi.

HMI Cabang Bengkulu pun mengajak masyarakat menyuarakan penolakan atas rencana kenaikan BBM bersubsidi. 

Minta 45 Anggota Dewan Hadir

Hingga pukul 16.25 WIB massa masih bertahan di gedung DPRD. Mereka meminta 45 anggota dewan hadir dan berdiskusi dengan mahasiswa, sayangnya tidak seluruh anggota dewan hadir.

"Kami minta 45 anggota dewan hadir berdiskusi dengan kami," beber mahasiswa.

Sementara itu, anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Dempo Xler sepakat dengan mahasiswa untuk tidak menaikkan harga BBM di tengah kondisi ekonomi sulit.

"Kami sepakat dengan mahasiswa agar pemerintah tidak menaikkan harga BBM. Selanjutnya untuk mahasiswa yang terluka kami akan tanggung biaya pengobatannya," tutup Dempo.

Hingga kini ratusan mahasiswa masih bertahan di gedung DPRD Provinsi Bengkulu mendesak agar seluruh anggota dewan hadir untuk berdiskusi dengan mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com