KLATEN, KOMPAS.com - Bupati Klaten Sri Mulyani mengganti nama gedung serbaguna Grha Megawati menjadi Grha Bung Karno.
Penggantian nama gedung serbaguba dibangun dengan anggaran senilai Rp 90 miliar tersebut merupakan inisiatifnya sendiri.
Baca juga: Mantan Bupati Klaten yang Terjerat Korupsi Dapat Remisi Lebaran 1 Bulan 15 Hari
Dirinya memilih nama Presiden RI Pertama Bung Karno atau Ir Soekarno karena memiliki jasa yang besar terhadap bangsa Indonesia.
"Dengan Bung Karno atau Ir Soekarno itu kan Presiden RI pertama adalah sosok yang luar biasa, yang berjasa untuk Indonesia," kata Sri Mulyani kepada wartawan di Klaten, Jawa Tengah, Senin (1/8/2022).
"Apalagi di Klaten sudah ada bangunan yang monumental, ada jalan monumental ini saya pengin grha ini menjadi grha yang monumental. Tentunya yang kita banggakan seluruh rakyat Indonesia. Karena inisiatif saya saja biar menjadi kawasan. Sehingga bisa mendukung pembangunan di Klaten," sambung dia.
Gedung serba guna ini tergolong bangunan yang cukup besar, megah dan mewah di Kabupaten Klaten. Menurutnya nama Grha Megawati yang disematkan sebelumnya belum resmi.
Menurut dia nama tersebut sekadar masukan bagi masyarakat seperti apa respons mereka jika nama itu disematkan pada bangunan serbaguna itu.
"Nama yang saat ini atau kemarin latah memang Grha Megawati. Biar itu menjadi sebuah kawasan yang menyatu antara Ir Soekarno jalannya, terminalnya, saya namai Grha Bung Karno," ucap dia.
Sri Mulyani menambahkan pembangunan gedung serbaguna dimulai sejak tahun 2018 tersebut ditargetkan rampung tahun ini.
Rencananya di kawasan gedung serbaguna tersebut akan ada sentra kuliner. Pihaknya berencana membangunkan sentra kuliner di Grha Bung Karno.
"Di situ nanti bisa menjadi rest area karena kita ada tempat fasilitas masjid. Kalau ada orang ke masjid kan bisa. Maka kita lengkapi dengan kuliner," tandasnya.
Baca juga: Bupati Klaten Melayat ke Rumah Duka Mbah Minto: Kita Kehilangan Sosok yang Luar Biasa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.