Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polresta Solo Panggil Perwakilan Suporter Persis Solo, Buntut Insiden Bentrok Oknum Suporter di Yogyakarta

Kompas.com - 26/07/2022, 22:14 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Buntut bentrok  oknum suporter Persis Solo di Yogyakarta, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Solo memanggil perwakilan sejumlah suporter Laskar Sambernyawa.

Pemanggilan ini dilaksanakan di Markas Polresta Solo, pada Selasa (26/7/2022), sekitar pukul 15.00 hingga 16.30 WIB. Koordinator suporter yang hadir yakni dari Pasoepati, Garis Keras Sambernyawa, Ultras 1923, dan Surakartans 1923.

Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Solo Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Ade Safri Simanjuntak, menjelaskan pemanggilan ini bersifat silaturahmi dan evaluasi terjadinya kericuhan suporter di Yogyakarta, pada Minggu (24/7/2022).

Baca juga: Tukang Parkir Kritis, Jadi Korban Salah Sasaran Suporter di Yogyakarta

"Intinya agar kejadian atau insiden bentrok melibatkan massa suporter di wilayah Yogyakarta kemaren, agar tidak terulang," kata Ade Safri Simanjuntak, Selasa (26/7/2022).

Lanjut Kapolresta, ada beberapa rekomendasi dari pihak kepolisian agar tidak terjadi kejadian serupa. Mulai dari sistem pengaman pergerakan massa fans untuk mendukung Persis Solo, khususnya dalam pertandingan tandang.

"Untuk pengamanan, dan pengawalan massa supporter saat berangkat maupun kembalinya, serta Polresta Solo akan secara aktif berkoordinasi dengan Polres jajaran wilayah yang dilalui rute keberangkatan dan kepulangannya oleh massa suporter," jelas Ade.

Kapolresta meminta beberapa titik atau spot keberangkatan para supporter diberlakukan menjadi satu titik untuk memudahkan pengawasan, pengamanan dan pengawalan.

Selama proses pengawalan ini, para suporter diharapkan mematuhi aturan lalu lintas yang berlaku serta mengikuti arahan dan rute yang telah disepakati.

"Para Korlap (koordinator lapangan) atau koordinator massa supporter agar mengoptimalkan peran dan fungsinya untuk  pengendalian massa supporter selama dalam perjalanan (pulang dan kembali)," jelasnya.

Baca juga: Ulah Oknum Suporter Persis Solo Setitik, Waswas Pemilik Pelat AD Sebelanga

"Menjaga nama baik Kota Solo ketika berkunjung ke daerah lain. Tunjukkan bahwa kita ini suporter yang baik, santun dan bertanggung jawab," lanjutnya.

Sementara itu, selama pemanggilan ini, Presiden Pasoepati Maryadi Gondrong mengatakan adanya pembahasan beberapa evaluasi saat terjadinya kericuhan suporter di Yogyakarta, pada Minggu (24/7/2022) lalu.

"Dari pertemuan para koordinator ini, diharapkan kejadian di Yogyakarta tidak terulang kembali," kata Maryadi, Selasa (26/7/2022).

Baca juga: Polisi Tetapkan 5 Tersangka Peristiwa Keributan Suporter di Sleman

"Saling menjaga keharmonisan antar suporter dan kepolisian. Kalau ada insiden serupa untuk saling mengingatkan," lanjutnya.

Sedangkan terkait wacana blacklist oknum suporter yang terlibat dalam kericuhan itu. Maryadi mengaku mendukung wacana tersebut asalkan adanya pengaturan sistem yang jelas.

"(Blacklist oknum suporter) sepakat untuk pembelajaran kita sudah dewasa jangan kayak gitu terus. Tapi caranya blacklist gimana? Itu kan oknum, beda sistemnya, kalau bisa seperti di luar negeri," katanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laga Final Persib vs Madura, Polisi Pertebal Pengamanan

Laga Final Persib vs Madura, Polisi Pertebal Pengamanan

Regional
Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Regional
Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Regional
Detik-detik Waisak di Candi Borobudur, 866 Personel Gabungan Disiagakan

Detik-detik Waisak di Candi Borobudur, 866 Personel Gabungan Disiagakan

Regional
Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Regional
Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Regional
Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Regional
Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com