Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Bubble Covid-19 ASEAN Para Games 2022, Gibran: Per Hotel Per Cabor

Kompas.com - 01/07/2022, 14:51 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Panitia penyelenggara ASEAN Para Games 2022 (INASPOC) di Solo, Jawa Tengah, akan menerapkan sistem bubble kepada para atlet, pelatih, hingga ofisial tim.

Sistem bubble akan diterapkan sejak para kontingen tiba di Kota Solo, Jawa Tengah pada Selasa (26/7/2022), mendatang.

"Intinya disetiap hotel-hotel yang kita siapkan, nanti protokol kesehatan akan super ketat. Per hotel per cabor (cabang olahraga)," kata Ketua INASPOC ASEAN Para Games 2022, Gibran Rakabuming Raka, pada Jumat (1/7/2022).

Baca juga: Gibran Rakabuming Gratiskan Warga Nonton ASEAN Para Games 2022

Total ada 19 hotel yang disiapkan, dengan rincian 17 hotel di Kota Solo dan 2 hotel di Kota Semarang, Jawa Tengah. Sedangkan untuk jumlah sekitar 1.283 orang dan total kontingen 1.800 orang.

"Ini untuk mitigasi Covid-nya, lebih rapat. Nanti dengan segala konsekuensinya ini akan tetap berjalan dengan protokol kesehatan yang ketat," jelasnya.

Nantinya apabila jelang terselenggaranya ASEAN Para Games pada 30 Juli hingga 7 Agustus 2022 kasus Covid-19 di Kota Solo naik, panitia akan melakukan pengetatan.

"Kita pengetatan lagi misalnya di volunteer, pegawai hotel, driver, yang perlu dijaga juga soalnya mereka yang keluar masuk juga," kata Gibran.

Selain itu, Wali Kota Solo ini juga telah menyiapkan skenario terburuk, jika adanya kontingen yang terpapar Covid-19.

"Kita juga sudah nyiapin tempat khusus untuk karantina dan lain-lain. Sudah koordinasi dengan Kemenkes (Kementerian Kesehatan) juga semuanya udah disiapin," jelasnya.

Baca juga: ASEAN Para Games 2022, Ini Jumlah Atlet Indonesia

"Juga untuk tes doping dan makanan mesti disiapin semua. Ya nanti ada ahli gizi yang mendampingi makanan-makanannya makanannya full board semua," papar dia.

Sementara itu, Sekertaris INASPOC ASEAN Para Games, Rima Ferdianto, menjelaskan alasan dibalik sistem bubble untuk setiap cobor untuk memudahkan proses koordinasi dan akomodasi selama perhelatan.

"Jadi setelah di Bandara, langsung dipecah per-cabang olahraga masing-masing untuk mengatur transportasinya karenakan ada venue yang jauh dari hotel. Jadi dibagi per kontingen cabor semuanya pendek-pendek, jadi gampang untuk mengaturnya," jelasnya.

Sedangkan untuk fasilitas setiap hotel akan mengikuti standar ramah disabilitas.

"Seperti para atlet yang berkebutuhan khusus roda, mereka menyiapkan 20 kamar untuk memodifikasi toilet maupun pintu kamar mandinya," kata Rima Ferdianto, di Solo, Jumat (1/7/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pakai Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pakai Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com