Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Minta Pedagang Catat Riwayat Transaksi untuk Tekan Sebaran PMK pada Ternak

Kompas.com - 27/06/2022, 20:36 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Khairina

Tim Redaksi

 

MAGELANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepada para pedagang hewan ternak, khususnya sapi, untuk mencatat riwayat setiap transaksi dan melaporkannya guna menekan penyebaran virus penyebab Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). 

Apalagi, menjelang hari raya Idul Adha 1443 Hijriah ini, pengawasan terhadap aktivitas perdagangan hewan ternak cukup sulit dilakukan. Ini berdampak pada pengendalian keluar-masuk hewan ternah antardaerah.

“Saya minta membuat pos-pos untuk bisa mengawal mereka semuanya. Sapi-sapi, ternak-ternak yang bisa terkena PMK, minimal dicatat," kata Ganjar, usai membuka Borobudur Student Festival di SD Kanisius Wanurejo Bororobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (27/6/2022). 

 Baca juga: Soal Wacana Diduetkan dengan Anies Baswedan, Begini Respons Ganjar

"Kita minta tolong betul para pedagang sapi, tolong dong semua dilaporkan beli di mana, di jual di mana, karena itu akan sangat membantu kita. Sebab kalau kucing-kucingan nanti bahaya,” lanjut Ganjar.

Menurut dia, pos-pos yang dibuat berfungsi untuk mengontrol arus keluar-masuk hewan ternak antardaerah, dengan demikian penyebaran PMK juga dapat terkendali.

“Boleh (masuk) sebenarnya dikontrol saja. Kalau kontrolnya bagus kan enggak apa-apa. Pos-posnya dibuat,” tuturnya. 

Baca juga: Respons Ketua PDIP Solo Soal Wacana Duet Pemersatu Bangsa Anies-Ganjar

Terkait vaksin PMK, Provinsi Jawa Tengah telah memperoleh tambahan pasokan sebanyak 75.000 dosis, dari sebelumnya 1.500 dosis. Ganjar ingin vaksin tersebut segera disuntikkan ke hewan ternak. 

Dia pun meminta para penyuluh, peternak, hingga masyarakat untuk terlibat aktif ikut mengatasi penyebaran PMK di Jawa Tengah. 

“Semua sapi. Semua binatang karena kita mau bereskan penyakitnya secara keseluruhan. Maka, saya minta penyuluhnya, peternaknya, saya minta masyarakatnya, kawan-kawan di desa untuk semua bisa mendata. Sekali lagi didata,” kata Ganjar. 

Ganjar mengungkapkan, meskipun sudah mendapatkan tambahan, Jawa Tengah masih membutuhkan sekitar 2 juta dosis vaksin PMK.

Di sisi lain, perlunya edukasi masyarakat terkait penanganan PMK, sebab penyakit ini dapat sembuh dengan cara diobati.

“Kalau kita kurang lebih 2 jutaan itu vaksin ya, tapi yang sakit diobati dan trennya sebenarnya diobati sembuh kok hanya butuh edukasi yang lebih,” tutur Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4.500 Kader Semarakkan Jambore PKK Tingkat Kota Pekanbaru, Tampilkan Inovasi Kartini Masa Kini

4.500 Kader Semarakkan Jambore PKK Tingkat Kota Pekanbaru, Tampilkan Inovasi Kartini Masa Kini

Regional
Dua Truk Tabrakan di Jalan Lintas Sumatera akibat Jalan Berlubang

Dua Truk Tabrakan di Jalan Lintas Sumatera akibat Jalan Berlubang

Regional
9 Wisatawan di Gunungkidul Tersengat Ubur-ubur yang Mendadak Muncul

9 Wisatawan di Gunungkidul Tersengat Ubur-ubur yang Mendadak Muncul

Regional
Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com