Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KH Dimyati Rois Meninggal, Gus Miftah Ikut Gali Pemakaman pada Dini Hari

Kompas.com - 10/06/2022, 18:50 WIB
Slamet Priyatin,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KENDAL,KOMPAS.com - Ribuan masyarakat di Kendal, Jawa Tengah, dan sekitarnya ikut mengantarkan jenazah Ketua Dewan Syura PKB sekaligus Mustasyar PBNU, KH Dimyati Rois, ke peristirahatan terakhirnya di Pondok Pesantren Al Fadlu 2 Srogo, Desa Sidorejo, Brangsong.

Ulama kelahiran Tegal Glagah Bulakamba, Brebes, pada 5 Juni 1945 ini wafat dalam usia 77 tahun pada Jumat (10/6/2022) pukul 00.30 WIB, saat menjalani perawatan di RS Telogorejo, Semarang.

Keterangan dari kerabatnya, Mbah Dim, sapaan akrab KH Dimyati Rois, sudah lama menderita sakit jantung.

Baca juga: Sosok Mustasyar PBNU KH Dimyati Rois di Mata Ganjar: Petuah Mbah Dim Bikin Sejuk Hati Saya

Dua hari terakhir dia sempat menampakkan kesembuhan dan keceriaan di hadapan keluarga. Hingga Kamis (9/6/2022) sekitar pukul 21.00, KH Dimyati menunjukkan gejala dan dilarikan ke RS Telogorejo.

Mbah Dim kemudian masuk ke IGD selama dua jam, hingga Jumat dini hari mengembuskan napas terakhir, dan jenazahnya dibawa ke Pondok Pesantren Alfadllu wal fadlilah, Jagalan, Kaliwungu.

Salah satu anggota Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) dalam Muktamar NU Ke-34 di Lampung 2021 itu dikenal sebagai orator handal.

Dirinya pernah menjadi santri di APIK Kaliwungu dan Pondok Pesantren Lirboyo di Mojoroto, Kediri, Jawa Timur.

Pengasuh Ponpes Ora Aji Sleman, Yogyakarta, Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah ikut menggali makam yang disiapkan.

Proses penggalian makam dilakukan pada dini hari, atau sesaat setelah KH Dimyati Rois meninggal dunia.

Baca juga: KH Dimyati Rois Wafat, Wapres: Indonesia Kehilangan Salah Satu Ulama Terbaik

Gus Miftah mengungkapkan, dirinya datang ke Ponpes Al Fadlu karena sebelumnya sudah membuat janji bertemu Gus Alam, putra Abah Dim.

Momen penggalian liang lahat untuk Mbah Dim yang dianggap Gus Miftah sebagai gurunya ini dibagikan di akun media sosialnya.

"Mautul 'alim mautul 'alam yang artinya kematian Ulama adalah kematian alam," kata Gus Miftah dalam unggahannya.

Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar, didaulat pihak keluarga untuk memimpin upacara pelepasan jenazah, dari kediaman menuju Masjid Al Mutaqqin Kaliwungu.

Baca juga: Presiden Jokowi Ucapkan Belasungkawa Atas Berpulangnya Kiai Dimyati Rois

Dalam sambutannya, Muhaimin menyampaikan kesedihannya karena telah kehilangan sosok besar Islam, khususnya NU dan PKB.

“Terima kasih kepada masyarakat yang telah ikut mendoakan Abah Dim. Saya mewakili keluarga meminta maaf, apabila selama hidupnya, Abah Dim, mempunyai kesalahan. Jika ada urusan dunia, bisa menghubungi Gus Alam,” kata Muhaimin.

Selain menjadi salah satu dari sembilan AHWA PBNU, KH Dimyati Rois juga menjabat sebagai Ketua Dewan Syura PKB sejak awal 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com