LAMPUNG, KOMPAS.com- Kebun Raya Institut Teknologi Sumatera (Itera) Lampung bakal menjadi salah satu pusat konservasi flora di Sumatera.
Kebun raya ini memilki lebih dari 2.000 spesimen tumbuhan endemik Sumatera dan Indonesia.
Rektor Itera Lampung Mitra Djamal mengatakan kebun raya ini berdiri di atas lahan seluas 75,52 hektar yang berada di dalam kawasan kampus.
Baca juga: Kebun Raya Bedugul: Wahana, Harga Tiket, dan Jam Buka
Menurutnya, Kebun Raya Itera Lampung adalah kebun raya kedua yang berada di bawah naungan perguruan tinggi selain Kebun Raya Universitas Haluoleo dan Kebun Raya Universitas Palangkaraya.
"Syukur alhamdulilah, Kebun Raya Itera menjadi kebun raya di lingkungan kampus di Indonesia yang pertama diresmikan hari ini, semoga dapat memberikan manfaat yang besar untuk kepentingan tri dharma perguruan tinggi, dan untuk lingkungan sekitar," kata Djamal dalam keterangan tertulis, Rabu (8/6/2022).
Djamal mengatakan, Kebun Raya Itera Lampung mengusung tema Konservasi Tumbuhan Pamah Sumatera dan dikelola oleh UPT Konservasi Flora Sumatera.
Sementara itu, Kepala UPT Konservasi Flora Sumatera Adi Pancoro mengungkapkan koleksi Kebun Raya Itera Lampung lebih dari 2.000 spesimen tumbuhan.
"Ada 225 jenis tanaman anggrek khas Lampung dan Sumatera serta lebih dari 300 spesies tumbuhan non anggrek," kata Adi.
Baca juga: Pangandaran dan Kebun Raya Bogor Jadi Destinasi Paling Banyak Dikunjungi Selama Libur Lebaran
Untuk tanaman endemik didapatkan dari hasil eksplorasi tumbuhan di Gunung Betung, Gunung Rajabasa dan sejumlah wilayah di Lampung serta Sumatera.
"Ada juga sumbangan dari tanaman koleksi Kebun Raya Bogor untuk tanaman Indonesia dan Asia," kata Adi.
Menurut Adi, salah satu koleksi yang khas adalah tanaman Gaharu (Aquilaria malaccensis).
"Gaharu ini adalah tanaman khas Provinsi Lampung, dan Sumatera. Kebun Raya ITERA juga telah membangun Gaharu Center sebagai pusat riset gaharu di Sumatera dan Indonesia," kata Adi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.