Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Kursi Tak Cukup, 10 Penumpang Lion Air dari Bengkulu Ditinggalkan Pesawat

Kompas.com - 27/05/2022, 12:19 WIB
Firmansyah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Sebanyak 10 penumpang dari Bandara Fatmawati Soekarno (Bengkulu) tujuan Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta) yang menggunakan maskapai Lion Air ditinggalkan pesawat karena kapasitas tak mencukupi, Jumat (27/5/2022).

Dijadwalkan, pesawat berangkat pukul 08.40 WIB dengan nomor penerbangan JT 0639 pada Jumat (27/5/2022) pagi, dan seharusnya berkapasitas 222 kursi penumpang. Namun, kapasitas pesawat yang tersedia hanya 189 kursi.

Wirawan, salah seorang penumpang yang tertunda keberangkatannya, mengatakan, dia bersama penumpang lain merasa kecewa lantaran saat boarding tidak ada pemberitahuan. Saat mau naik pesawat, dirinya bersama beberapa penumpang malah tak bisa ikut terbang.

"Kami kecewa, kami mau berangkat malah gagal pada pagi tadi. Alasan pesawat tidak cukup kapasitas penumpangnya bukan salah kami, pihak maskapai harus bertanggung jawab," kata Wirawan.

Baca juga: Alami Bird Strike, Pesawat Lion Air Tujuan Makassar Kembali ke Surabaya, Ini Kronologinya

 

Wirawan mengaku mengalami kerugian karena seharusnya dia tiba di Jakarta pukul 10.00 WIB untuk urusan pekerjaan. 

"Harusnya saya tiba di Jakarta pada pukul 10.00 WIB karena ada hal penting yang harus saya kerjakan, namun ini harus tertunda", beber dia.

Kesalahan teknis

Sementara itu, Executive General Manager PT Angkasa Pura II (Persero) Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu Heru Karyadi membenarkan kejadian tersebut.

Heru mengatakan, saat dikonfirmasi ke pihak maskapai, ada 10 penumpang Lion Air pagi ini yang tidak dapat dilayani terbang ke Jakarta sesuai jadwal karena keterbatasan kapasitas pesawat.

"Iya benar, tadi pagi ada penumpang pesawat Lion Air yang tidak bisa ikut penerbangan JT 0639, karena kapasitas pesawat Lion Air yang tiba di Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu merupakan pesawat dengan jenis Boeing 737-800NJ dengan kapasitas 189 penumpang," tutur dia.

"Padahal, sebelumnya dijadwalkan yang tiba adalah pesawat dengan jenis Boeing 737-900IR," tambah Heru dalam keterangannya pada media, Jumat (27/5/2022).

Baca juga: Angkutan Lebaran, Lion Air Tambah 7 Penerbangan ke Bengkulu

 

Heru mengungkapkan, keterangan dari pihak maskapai kepada PT Angkasa Pura II Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu, kejadian ini terjadi karena kesalahan teknis pada pesawat Lion Air yang dijadwalkan tiba di Bengkulu untuk melayani 215 penumpang.

"Technical operation dari pihak Lion Air, kemungkinan ada maintenance dari pesawat sehingga yang datang di Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu, bukan jenis Boeing 737-900IR, melainkan 737-800NJ," ucap dia.

Untuk mengakomodasi 10 penumpang pesawat yang tertunda berangkat ini, pihak maskapai mengalihkan penerbangan ke maskapai Garuda Airlines, tetapi gagal.

Karena itu, Lion Air memberikan tiket penerbangan selanjutnya pada siang ini.

"Tadi, pihak maskapai telah mengupayakan untuk mengalihkan ke Garuda, namun karena waktu mepet sehingga hanya ada satu penumpang yang terakomodasi. Untuk sisanya, pihak Lion Air telah memberikan layanan untuk penerbangan pada siang hari ini secara gratis," tutur dia.

Belum ada keterangan resmi dari manajemen Lion Air. Corporate Communication Strategic, Lion Air, Danang Mandala Prihantoro saat dikonfirmasi kompas.com belum memberikan tanggapan resmi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com