KARIMUN, KOMPAS.com - Mewabahnya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak di Indonesia mengancam ketersediaan sapi di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau menjelang Idul Adha tahun 2022.
Hal tersebut menyusul kebijakan Kementerian Pertanian untuk menghentikan suplai atau distribusi hewan ternak, khususnya dari daerah yang tercatat terdapat kasus PMK.
Kebijakan tersebut membuat para pemasok dan pedagang sapi dibayangi kekhawatiran tidak seimbangnya antara permintaan dan ketersediaan sapi.
Baca juga: Karimun Dilanda Cuaca Panas, Diprediksi Akan Berlangsung hingga Pekan Depan
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Karimun Sukriyanto mengatakan, ketersediaan hewan kurban tahun ini diprediksi kurang sekitar 50 persen.
Jumlah ini diketahui apabila dibandingkan dengan data ketersediaan hewan kurban tahun 2021.
"Jumlah sapi yang dikurbankan tahun lalu mencapai 552 ekor sapi, sementara tahun ini kita mencatat baru tersedia 269 ekor sapi yang siap untuk kurban. Jadi ada kekurangan sekitar 50 persen," kata Sukriyanto melalui telepon, Rabu (25/5/2022).
Baca juga: Meski Nihil Kasus PMK, Karimun Perketat Pengawasan
Sementara itu pihaknya memprediksi jumlah permintaan hewan kurban khususnya sapi di Karimun akan meningkat dibanding tahun lalu.
"Idul Adha tahun lalu saat Covid-19 sedang tinggi hampir 600 ekor sapi, maka kita prediksi jumlah permintaan kurban meningkat tahun ini karena ekonomi masyarakat yang sudah membaik," jelas Sukriyanto.
Meski begitu, Sukriyanto menyebut pihaknya meyakini ketersediaan hewan kurban di Karimun akan bertambah menjelang Idul Adha.
Sebab, pemerintah masih memperbolehkan daerah untuk menerima suplai hewan ternak dari daerah yang belum mencatat kasus PMK.
"Prinsipnya suplai hewan ternak dari daerah yang tidak ada kasus PMK masih bisa, tetapi dengan pengawasan yang ketat dan juga hewan ternak harus di karantina terlebih dahulu dari daerah asalnya," papar Sukriyanto.
Ia juga memastikan bahwa hewan ternak di Kabupaten Karimun saat ini masih bebas dari wabah penyakit PMK.
"Hewan ternak di Karimun alhamdulillah sampai hari ini masih bebas dari wabah PMK, kita terus melakukan pemantauan secara berkelanjutan," ucap Sukriyanto.
Sukriyanto menyebut Pemerintah Kabupaten Karimun telah menyurati Gubernur Kepri mengenai kekhawatiran ketersediaan hewan kurban tersebut.
"Bupati Karimun sudah surati Gubernur Kepri karena ini memang lalu lintas hewan ternak ini kewenangan antar provinsi," pungkas Sukriyanto
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.