Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Prona Ngebut Tabrak Scoopy hingga Terguling, 7 Orang Terluka

Kompas.com - 25/05/2022, 10:17 WIB
Dian Ade Permana,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


SALATIGA, KOMPAS.com - Angkutan umum prona H 7080 QC terguling di Jalan Soekarno-Hatta Kota Salatiga.

Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini, namun tujuh orang mengalami luka-luka.

Kecelakaan yang terjadi Rabu (25/5/2022) sekira pukul 06.30 WIB ini bermula saat Cindy, pengendara Honda Scoopy warna abu-abu dengan nomor polisi H 5940 MK sudah menyalakan sein untuk belok ke kanan.

Saat itu, dalam posisi dari arah Tingkir menuju ke arah kota.

Tiba-tiba, dari arah atas angkutan umum prona dengan kecepatan tinggi hingga melebihi batas marka dan menabrak hingga Cindy sampai mengalami patah tulang tangan. 

Baca juga: Pesan Ganjar untuk Pj Wali Kota Salatiga, Pulihkan Ekonomi dan Jaga Toleransi

Kanit Laka Satlantas Polres Salatiga Ipda Meisal Prariadena menyatakan, kecelakaan terjadi karena sopir prona tidak konsentrasi memperhatikan kondisi jalan.

"Dia melewati marka dan dalam kecepatan tinggi hingga menjadi penyebab kecelakaan," ungkap dia, Rabu.

Prona yang dalam kecepatan tinggi terus melaju hingga melebihi batas jalan kanan dan menabrak toko velg kemudian terguling hingga bagian depan mobil rusak parah.

Baca juga: Pamitan di Hari Terakhir Menjabat, Wali Kota Salatiga dan Wakilnya Berurai Air Mata

 

Bangunan toko juga mengalami kerusakan akibat ditabrak angkutan umum tersebut. 

Meisal mengungkapkan, untuk korban, masih dalam pendataan.

"Tadi setelah kecelakaan korban langsung dievakuasi ke RSUD Salatiga, tidak ada korban jiwa, korban semua luka-luka," terang dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com