KOMPAS.com - Maluku memiliki sejumlah alat musik tradisional.
Alat musik tradisional menjadi bagian kehidupan di Maluku. Alat musik tradisional ini digunakan untuk mengiringi serangkaian upacara, pengiring orkes maupun memberikan semangat dalam pertandingan perahu.
Cara memainkannya pun beragam, ada yang ditiup, dipukul, hingga digoyangkan.
Berikut ini 6 alat musik tradisional asal Maluku.
Tahuri merupakan salah satu alat tiup yang terbuat dari kulit kerang.
Alat musik tradisional ini biasa digunakan dalam kegiatan adat, seperti upacara panas pela dan gandong, upacara sasi laut, atau untuk mengumpulkan masyarakat untuk suatu keperluan.
Floit atau seruling bambu merupakan alat musik tradisional yang terbuat dari bambu. Alat musik ini dimainkan dengan cara ditiup.
Ada beberapa warna suara yang dimunculkan oleh floit, yaitu sopran, alto, tenor, dan bass.
Floit dimainkan lebih dari 30 orang. Alat musik tradisional ini digunakan sebagai pengiring orkes, resepsi, atau pengiring lagu gereja.
Baca juga: Siswa, Berikut 5 Alat Musik Tradisional Indonesia yang Unik dan Khas
Ukulele merupakan alat musik tradisional yang terbuat dari tempurung kelapa, kayu, dan senar.
Ukulele yang dimainkan seperti gitar memiliki ukuran kecil kurang lebih 40-50 cm.
Biasanya, ukulele ini dimainkan di pinggir pantai dikala senja, selain itu alat musik tradisional ini juga berfungsi sebagai pengiring musik hawaian.
Totobuang adalah alat musik yang terbuat dari kuningan yang dimainkan dengan cara dipukul.
Totobuang berasal dari tetabuhan, dalam terminologi Jawa artinya bermain gamelan.
Genre musik ini terdiri dari gong atau dalam bahasa Melayu Ambon disebut totobuang.