Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Sehari, Gunung Anak Krakatau Tercatat 5 Kali Erupsi

Kompas.com - 18/04/2022, 23:37 WIB
Rasyid Ridho,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi lima kali hingga Senin (18/4/2022) malam.

Meski terjadi peningkatan aktivitas, Gunung Anak Krakatau masih berstatus level II atau waspada.

Berdasarkan laporan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), erupsi pertama pada hari ini terjadi pada pukul 07.14 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 700 meter di atas puncak.

Baca juga: Gunung Anak Krakatau Meletus Lagi, Masyarakat Dilarang Mendekat

"Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 60 mm dan durasi 97 detik," tulis laporan Badan Geologi KESDM seperti dikutip Kompas.com, Senin.

Erupsi kedua terjadi pada pukul 11.04 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 700 m di atas puncak atau 857 meter di atas permukaan laut.

Abu tebal terpantau mengarah ke barat daya dan terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 45 mm dan durasi 105 detik.

Baca juga: Gunung Anak Krakatau Alami Erupsi Lagi, Begini Sejarah Letusannya

Gunung Anak Krakatau yang berada di Selat Sunda itu kembali erupsi untuk ketiga kalinya  pukul 12.46 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 700 meter di atas puncak atau 857 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 47 mm dan durasi 53 detik.

Erupsi keempat terjadi pukul 13.30 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 2000 meter di atas puncak atau 2.157 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 68 mm dan durasi 56 detik.

Erupsi kelima terjadi erupsi pukul 15.58 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1.000 m di atas puncak atau 1.157 m di atas permukaan laut.

Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 68 mm dan durasi 68 detik.

"Rekomendasi masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah," tulis laporan Badan Geologi KESDM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Regional
Konten Judi 'Online' dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Konten Judi "Online" dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Regional
Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Regional
Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Regional
Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia 'Manusia Silver'

Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia "Manusia Silver"

Regional
Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com