Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga hingga Menkeu Sri Mulyani Duduki Tugu Titik Nol Geodesi IKN Nusantara

Kompas.com - 05/04/2022, 10:04 WIB
Ahmad Riyadi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Sejak dibolehkannya masyarakat memasuki wilayah Titik Nol Geodesi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, rupanya mendapat sorotan dari berbagai pihak.

Sebab, perilaku para pengunjung dianggap tidak patut dicontoh. Seperti membuang sampah sembarangan hingga menginjak dan menduduki Tugu Titik Nol Geodesi IKN tersebut.

Belakangan viral di media sosial banyaknya warga yang mengunggah foto menduduki dan menginjak tugu Titik Nol IKN.

Baca juga: Titik Nol IKN Nusantara Jadi Tempat Wisata, Pengunjung Capai Ribuan

Unggahan tersebut lantas mendapat sorotan dari masyarakat, yang menilai perilaku warga tersebut sangat norak dan tidak mencontohkan hal yang baik sebagai warga Indonesia.

Pasalnya, di lokasi ini baru saja dilakukan prosesi ritual penyatuan tanah dan air oleh 34 gubernur seluruh provinsi di Indonesia.

Perilaku menduduki tugu untuk berswafoto tidak hanya dilakukan masyarakat biasa, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga melakukan hal yang sama. Hanya saja kala itu lokasi titik nol IKN belum sebagus seperti saat ini.

Fenomena ini mendapatkan respons dari Sekretaris Camat Sepaku, Adi Kustaman, saat dihubungi Kompas.com Senin (4/4/2022).

Adi menerangkan, munculnya foto yang memperlihatkan pengunjung menduduki Tugu Titik Nol IKN Nusantara merupakan persoalan etika.

"Karena bagaimana pun kalau kita sebagai orang Timur yang meyakini bahwa sesuatu yang sudah sedikit disakralkan, karena dari penjuru tanah air sudah berkunjung di situ dan diyakini merupakan titik sentralnya NKRI atau tengah pusatnya. Saya kira itu hanya etika saja, kalau larangan itu sih tidak ada," kata Adi.

Baca juga: Wacana Patungan Warga untuk Bangun IKN, Ketua DPD Demokrat Kaltim: Melawak Itu

Tidak hanya menduduki tugu, pihaknya bahkan beberapa kali mendapati pengunjung yang menaruh telor dan kembang layaknya habis melaksanakan sebuah ritual.

Namun Adi menganggapnya bahwa itu hanyalah euforia masyarakat agar proses pembangunan IKN lancar dan tidak ada rintangan.

"Tempo hari malah kami sempat dapat kuning telor plus ada bunga-bunganya, saya nggak tahu maksud dan tujuannya, mudahan aja positif. Doakan proses Ibu Kota ini lancar dan supaya tidak ada hal-hal rintangan," ungkapnya.

Baca juga: Rachmat Gobel Pastikan Jepang Tak Mundur dari IKN

Ditanya upaya yang akan dilakukan ke depan agar mencegah perilaku para pengunjung tersebut, Adi mengatakan pihaknya akan memasang papan imbauan larangan untuk tidak menduduki tugu titik nol.

"Sempat juga kepikiran dipagarin dan ada besi yang rapat, cuma masih bisa dilihat tapi tidak bisa diduduki," ujarnya.

Diketahui pada tugu titik nol tersebut tertulis jelas larangan merusak dan mengganggu tanda tersebut. Tentu terdapat sanksi yang dapat dijerat bila merusak ataupun mengubah titik tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com