Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Sopir Antre Solar di SPBU Bengkulu, Ada yang Bertahan 4 Hari

Kompas.com - 30/03/2022, 10:41 WIB
Firmansyah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Kelangkaan solar masih terjadi di Bengkulu sejak dua pekan lalu. Di sejumlah SPBU, tampak antrean panjang truk pengangkut batubara, kendaraan pribadi, dan lainnya.

Beberapa sopir mengaku, ada yang mengantre hingga empat hari untuk mendapatkan solar.

Khusus dalam Kota Bengkulu, pemerintah dan polisi mengatur pengisian solar dilakukan pada malam hari agar tidak terjadi kemacetan.

Baca juga: Di Tengah Kelangkaan Solar, Pelangsir di Maros Sulsel Beraksi

Oleh karena itu, banyak sopir yang mencari solar di daerah Kabupaten Bengkulu agar bisa mendapatkan solar di siang hari.

Salah satunya Bambang, sopir truk asal Kecamatan Pondok Kekapa, Kabupaten Bengkulu Tengah yang mengantre di SPBU Pondok Kelapa karena SPBU ini melayani pengisian siang hari. Meski buka pada siang hari antrean panjang solar tetap tak terhindarkan.

"Saya sudah tiga hari antre solar. Bila solar masuk, langsung cepat habis. Kondisi ini membuat para sopir merugi," jelas Bambang, Rabu (30/3/2022).

Hal serupa juga dialami sopir truk lainnya, yang mengaku kesulitan mendapatkan minyak solar sejak sebulan terakhir.

Mereka berkata, meski pasokan solar datang di siang atau sore hari, mereka tetap harus mengantre sejak pagi agar kebagian.

Pengemudi lainnya, Erri mengeluhkan hal sama bahkan dia meminta pada presiden agar turun tangan langsung menyelesaikan kesulitan pengemudi mendapatkan solar.

"Sekarang minyak solar macet, saya sudah empat hari mengantri disini, saya minta tolong pada bapak jokowi, kami sopir ini susah kalau begini, tolong lancarkan BBM ini," ungkap Erri.

Pasokan datang terlambat

Manajemen SPBU Pondok Kelapa, Suparman mengaku pasokan solar datang terlambat dan jumlahnya berkurang.

Dia mengatakan, beberapa hari lalu SPBU Pondok Kelapa hanya mendapat pasokan kurang dari delapan ton sehari. Namun saat ini pasokannya sudah kembali 16 ton sehari.

"Solar tidak langka sebenarnya, kalau sekarang ini pasokannya terlambat saja tapi mereka sudah mengantre, dulu sempat masuk cuma 8 ton tapi sekarang 16 ton," ungkapnya.

Kepala Dinas ESDM provinsi Bengkulu, Mulyani mengatakan, memang sebelumnya pasokan dikurangi, karena kondisi keuangan negara pihaknya sudah meminta agar pasokan solar ditambah

"Kita mohon kuota untuk Bengkulu ditambah dari dari 111 ton menjadi 143 ton untuk satu tahun, kita penambahan sekitar 29 ton, surat dari pak gubernur sudah mereka terima," ujar Mulyani.

Baca juga: Antrean Panjang Kendaraan akibat Solar Langka Terjadi di Lumajang, Sopir Truk: Bisa Telat Kirim Barang

Berdasarkan SK BPH Migas nomor 102/p3.jbt/bphmigas/kom/2021 tentang kuota BBM subsidi, data kuota BBM subsidi tahun 2022 di provinsi Bengkulu yaitu :

  • Kuota seluruh Provinsi Bengkulu sebesar 113.112 kilo liter
  • Kuota kebutuhan retail (SPBU) sebesar 111.970 kilo liter
  • Kuota kebutuhan industri sebesar 1.142 kilo liter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com