Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah "Layangan Putus" di Salatiga Berakhir di Pisau Tukang Nasi Goreng

Kompas.com - 24/01/2022, 16:54 WIB
Dian Ade Permana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Setiap hari, Mahesa Gus Anang Arifin (21), warga Dusun Celengan. Desa Lopait, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang selalu membawa pisau dapur.

Pisau tersebut digunakannya sebagai alat bekerja karena dia menjadi tukang masak di sebuah kedai nasi goreng.

Namun pada Jumat (21/1/2022), pisau yang biasa digunakannya untuk mencari nafkah tersebut, menjadi senjata yang melukai Taufiq Restu Aji (21), warga Tegalrejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga.

Baca juga: Penusuk Warga Salatiga Ditangkap, Emosi Korban Tak Mau Tanggung Jawab Kehamilan Adik Ipar

Pisau yang dipakai Mahesa tersebut menembus dada kiri sedalam 15 centimeter, menyebabkan Taufiq tewas.

Anang dan Taufiq terlibat perselisihan di pertigaan Jalan Ki Penjawi, Kelurahan Sidorejo Lor, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga Jumat sekira pukul 02.00 WIB.

Anang mengaku datang ke lokasi tersebut karena menemani istrinya, yang merupakan kakak dari Ika, mantan pacar Taufiq.

"Saya pulang kerja, diajak istri untuk menemui adiknya yang sedang ada masalah. Saya ganti baju, ambil tas yang ada pisaunya tersebut, dan langsung ke lokasi," ungkapnya.

Anang mengatakan, adik iparnya terlibat cekcok dengan Taufiq, karena enggan bertanggungjawab atas kehamilan.

Bahkan Taufiq telah memiliki pacar baru. "Adik ipar cerita kalau hamil, bahkan pernah berupaya menggugurkan juga," terangnya.

Baca juga: Gara-gara Tak Sengaja Tendang Gelas Kopi, 2 Kelompok Pemuda Berkelahi hingga Berujung Penusukan

Saat kejadian, dia sempat saling dorong dengan korban dan kemudian mengambil pisau hingga menusuk dada kiri Taufiq. "Setelah itu langsung pulang ke rumah, tidak ada niat melarikan diri," paparnya.

Anang mengaku tidak mengetahui kalau Taufiq tewas. "Tidak tahu kalau meninggal. Tahunya dikasih tahu istri, ada yang telepon kalau meninggal. Niat saya hanya membela adik ipar agar dia bertanggungjawab atas kehamilan itu," ungkapnya.

Kasat Reskrim Polres Salatiga AKP Nanung Nugroho Indaryanto mengatakan penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal tersebut dipicu soal asmara.

Baca juga: Sosok “Joker”, Pelaku Penusukan di Kereta Tokyo Terekam Santai Merokok dan Pegang Pisau

"Adik ipar tersangka, Ika ini hamil dan meminta pertanggungjawaban. Namun korban ternyata sudah memiliki pacar baru bernama Irma. Saat mereka bertemu terjadi cekcok, hingga terjadi penusukan," kata Nanung.

Nanung mengatakan dari hasil penyelidikan diketahui penusukan tersebut terjadi secara spontan. "Pisau itu memang selalu dibawa karena buat alat kerja, saat berselisih dia mengambil pisau dan ditusukkan," jelasnya.

"Jadi ya memang ini karena cinta segitiga, kisahnya seperti sinetron Layangan Putus karena melibatkan tiga orang. Tapi berakhir dengan perkelahian hingga korban meninggal," kata Nanung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com