Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbekal Foto dan Ijazah, Mutia Cari Ibunya yang 17 Tahun Hilang Kontak di Hongkong

Kompas.com - 18/01/2022, 20:19 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Khairina

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Seorang anak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tak patah arang mencari keberadaan ibunya yang kini tak ada kabar.

Sang ibu, bernama Yuli (45) hilang kontak sejak 17 tahun silam.

"Ibu pergi ke Hongkong untuk bekerja waktu saya usia 4 tahun, saat itu tahun 2005," kata Mutia (22) kepada wartawan, Senin (18/1/2022).

Baca juga: Usai Pemerkosa Bebas, Gadis Keterbelakangan Mental yang Hamil Dinikahkan dengan Pelaku

Disebutkan Mutia, ibunya sempat memberi kabar ke pihak keluarga setelah 7 bulan berada di Hongkong.

Namun, sejak itu tak pernah ada kabar lagi.

"Sudah dua tahun terakhir ini saya berupaya mencari keberadaan ibu, sudah ke mana-mana, lewat medsos juga," ujar dia.

Diceritakan Mutia, ia tahu ibunya bekerja di Hongkong sebagai pekerja migran dari cerita sang nenek.

Namun, dari informasi neneknya juga, ia mengetahui jika ibunya sudah tidak betah bekerja di sana.

"Tapi saya berkeyakinan ibu masih hidup. Saya akan terus mencari," ujar Mutia.

Baca juga: Video 2 Siswi SMP Berkelahi dan Disaksikan Temannya Viral, Bermula Saling Ejek Saat Mau Mandi

Ketua Astakira Pembaharuan Cianjur Ali Hildan mengatakan, telah menerima pengaduan terkait kasus pekerja migran yang hilang kontak tersebut.

Dari dokumen yang diterima, sebut dia, PMI (Pekerja Migran Indonesia) bernama Yuli tersebut bekerja di Hongkong sebagai asisten rumah tangga.

Pihaknya pun langsung menindaklanjuti laporan tersebut dengan mencari tahu keberadaan terkini PMI asal Songgom Gekrong Cianjur itu.

"Langkah kita langsung kroscek dan mengklarifikasi kepada pihak-pihak terkait, termasuk ke perusahaan yang memberangkatkannya," kata Ali  kepada Kompas.com, Selasa (18/1/2022).

"Namun, saat ini posisinya belum terlacak, karena memang butuh proses, apalagi ini sudah belasan tahun ya hilang kontaknya," sambung dia.

Pihaknya akan berupaya sekuat tenaga mendampingi dan membantu keluarga PMI bersangkutan.

"Anaknya ini sudah dua tahun mencari-cari keberadaan ibunya hanya berbekal foto dan ijazah. Kita akan bantu tentunya," kata Ali.

Lebih lanjut dikatakan Ali, kasus PMI hilang kontak dari keluarganya di Cianjur ini cukup banyak.

"Di awal tahun ini sudah ada dua laporan yang hilang kontak, dengan yang ini. Namun tentunya untuk penanganan butuh keterlibatan banyak pihak, termasuk pemerintah daerah tentunya," ujar Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com