AMBON,KOMPAS.com- Seorang penambang ilegal bernama H. Samo (69) ditemukan tewas di kawasan tambang emas Gunung Botak, di Desa Wamsait, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru, Maluku.
Penambang illegal asal Sulawesi Selatan ini diketahui tewas dalam kondisi darah segar keluar dari mulutnya pada Senin (23/8/2021).
Baca juga: 2 RS Darurat Covid-19 di Ambon Ditutup, Wali Kota: Karaoke dan Bioskop Sudah Bisa Dibuka Kembali
Menurut warga, sebelum tewas, korban sempat menebang sebuah pohon samama yang berdiri di lokasi keramat di kawasan Gunung Botak.
Beberapa saat setelah menebang pohon itu, korban muntah darah dan tewas.
“Dia menebang pohon samama di lokasi keramat, lalu tak lama muntah darah. Memang selama ini pohon itu tidak ada yang berani menebangnya karena ada di lokasi keramat,” kata Udin salah seorang penambang saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (24/8/2021).
Baca juga: Telungkup di Atas Papan Selancar di Tengah Laut, WN Australia Ini Ternyata Pingsan
Cucu korban bernama Fajrin yang mendapatkan informasi kakeknya meninggal, langsung mendatangi lokasi dan segera membawa jasad sang kakek.
Terkait kematian korban, anggota Polres Pulau Buru menyebutkan, kakek berusia 69 tahun itu meninggal dunia karena penyakit yang dideritanya sejak lama.
“Jadi korban ini sempat berpamitan kepada cucunya untuk turun dari gunung mau berobat karena merasa badannya sedang sakit. Namun dalam perjalanan kondisi korban memburuk lalu jatuh dan meninggal dunia,” katanya Paur Subag Polres Pulau Buru, Aipda Djamaludin saat dikonfirmasi secara terpisah.
Djamaludin mengaku, sebelum ditemukan cucunya, korban sempat ditemukan seorang warga bernama Umang.
Saat itu Umang sempat melihat korban terbaring dan terus muntah darah.
Baca juga: Sekolah Tatap Muka Belum Diizinkan di Ambon, Wali Kota: Jangan Euforia kalau Akhirnya Merugikan