Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Usut Dugaan Penganiayaan Terhadap 2 Anak Panti Asuhan di Gresik

Kompas.com - 05/08/2021, 18:25 WIB
Hamzah Arfah,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Dugaan penganiayaan terhadap dua anak di bawah umur terjadi di salah satu panti asuhan yang berada di Kecamatan Benjeng, Gresik.

Korban berinisial DRS (10) dan MFS (11), merupakan penghuni panti asuhan tersebut.

Baca juga: Dipakai 2 Atlet Internasional di Olimpiade Tokyo 2020, Sepeda Buatan Gresik Ini Banyak Diburu

Penganiayaan itu diduga dilakukan anak pemilik panti asuhan, M (30), terhadap kedua korban pada akhir Juli 2021. Namun, keluarga korban baru melaporkan kasus tersebut ke polisi pada awal Agustus.

"Benar, sedang kami tangani. Saat ini masih dalam proses penyelidikan," ujar Kasatreskrim Polres Gresik AKP Bayu Febrianto Prayoga saat dikonfirmasi, Kamis (5/8/2021).

Polres Gresik telah melayangkan surat panggilan untuk pelapor, saksi, dan terlapor, untuk mengungkap dugaan tindak penganiayaan terhadap dua anak tersebut.

Salah satu kerabat korban, Iskandar Rasyid melaporkan kasus dugaan penganiayaan itu setelah mendengar cerita dari ibu korban.

Iskandar mengatakan, dugaan penganiayaan itu terjadi saat kedua korban mengambil hadiah dari mesin permainan karena beberapa kali mencoba selalu gagal. Mengetahui tindakan itu, M menyabet korban dengan kabel.

Iskandar menyebut, kedua korban pun menangis dan meminta maaf, tetapi pelaku tak menggubris. Salah satu korban mencoba kabur, tetapi tertangkap oleh pengurus panti asuhan yang mengejar.

“Pihak panti asuhan datang dan kemudian diiming-imingi uang, agar mau kembali dan tidak melaporkan peristiwa tersebut,” ucap Iskandar kepada awak media, Rabu (4/8/2021).

Iskandar berharap kasus itu tak terulang. Ia ingin polisi menyelesaikan kasus tersebut hingga tuntas.

Menurut Iskandar, panti asuhan seharusnya menjadi tempat aman bagi anak-anak, bukan menjadi tempat penyiksaan.

Baca juga: 7 Pegawainya Positif Covid-19, Kepala BKD Kota Blitar: Kami Sudah Terapkan WFH 75 Persen...

Sementara salah seorang warga sekitar panti asuhan tersebut, Johan (38) mengatakan, kejadian dugaan penganiayaan kedua anak itu sudah ramai diperbincangkan warga desa.

"Di sini sudah ramai dibicarakan orang, sepertinya Pak Kades (Kepala Desa) juga sudah memanggil pemilik panti asuhan untuk mendengar kejadian ini," kata Johan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com