KOMPAS.com - DRM (45), Camat Kota Waingapu, Sumba Timur, NTT ditemukan tewas gantung diri pada Selasa (20/7/2021) sekitar pukul 11.30 Wita.
Mayat DRM ditemukan tergantung di kamar bagian belakang rumah orangtuanya di Kampung Haumara.
Diduga, DRM nekat mengakhiri hidupnya karena depresi sejak istrinya meninggal karena Covid-19 pada 20 Mei 2021.
Di hari itu, DRM meminta dua saksi yakni KNR (17) dan LL (70) untuk menutup semua pintu dan jendela rumah.
Baca juga: Tewas Gantung Diri, Camat Waingapu Tinggalkan Surat untuk Polisi, Ini Isinya
Kepada KN dan LL, DRM mengaku ingin istirahat siang. Setelah menutup pintu dan jendela, KNR pergi ke bengkel dekat rumah. Sedangkan LL duduk di pendopo bagia depan rumah panggung tersebut.
Setelah itu, saksi lain KKJ (40) datang untuk berkunjung. Saat ia masuk rumah, LL mengingatkan agar KKJ membuka pintu secara perlahan kaena DRM sedang istirahat.
Namun KKJ tak memlihat korban tidur dan hanya melika sendal milik koban dan tikar tersimpan di ruang tengah.
KKJ kemudian memberitahu LL jika DRM tak ada di dalam rumah. Mereka kemudian mencari DRM dan menemukan pria 45 tahun itu tergantung di dekat kamar belakang.
Baca juga: Sebelum Ditemukan Tewas Gantung Diri, Camat Kota Waingapu Sempat Pamit Istirahat
Saat ditemukan.DRM masih mengenakan kemeja batik biru dan celana kain hitam.
Dari keterangan keluarga, DRM sering menyendiri setelah istrinya meninggal dunia. Tak hanya itu. Ia juga sudah tidur dan mulai jarang bekomunikasi dengan keluarga.
"Dimungkinkan korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri dikarenakan depresi semenjak meninggalnya istri korban karena Covid-19," ujar Kapolres Sumba Timur AKBP Handrio Wicaksono kepada Kompas.com, Selasa sore.
Saksi kemudian membawa parang memotong tali yang terikat di leher korban untuk menurunkan tubuh DRM.
Baca juga: Diduga Depresi karena Istrinya Meninggal, Camat Kota Waingapu Bunuh Diri
Lalu korban dilarikan ke Rumah Sakit Kristen Lindimara.
DRM dinyatakan meninggal dunia setelah diperiksa secara medis di Rumah Sakit Kristen Lindimara, Sumba Timur.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan medis pada tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Dan, saat dibawah ke rumah sakit, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia," ungkap Handrio.