Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Buruk di Sulut Sebabkan Banjir dan Longsor, Ini Penjelasan BMKG

Kompas.com - 16/07/2021, 23:22 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Khairina

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Banjir dan tanah longsor melanda wilayah Provinsi Sulawesi Utara, Jumat (16/7/2021).

Banjir dan longsor dipicu hujan deras diakibatkan adanya bibit siklon “98W”.

Koordinator Operasional Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben Arther Molle mengatakan, sebagian besar wilayah Sulawesi Utara mengalami cuaca buruk hari ini.

Apakah cuaca buruk tersebut akibat adanya siklon tropis bernama IN-FA?

Baca juga: Puluhan Kendaraan Dicegat di Pos Check Point Tegal, Diminta Putar Balik

Ben menjelaskan, menurut monitoring dari Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bahwa tidak adanya siklon tropis aktif yang berada di wilayah monitoring TCWC.

"Terpantau terdapat bibit siklon “98W” yang berada di Samudera Pasifik barat sebelah barat Filipina, berada di sekitar 17.5LU – 131.8 BT, dengan kecepatan angin maksimum dalam sistem ini yaitu 20 knot dan tekanan minimum 1006 mb," katanya, lewat keterangan tertulis kepada Kompas.com, Jumat malam.

Dia menuturkan, dari analisis hari ini, sistem "98W" sangat baik dilihat dari citra satelit cuacanya maupun dari angin per lapisannya, jika dibandingkan dengan hari kemarin yang masih lemah.

Dari model NWP menunjukkan bahwa sistem ini bergerak ke barat barat laut. Potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori menengah.

Bibit siklon tropis ini belum menjadi siklon tropis sehingga informasi yang beredar bahwa telah terbentuk siklon tropis IN-FA tidak benar.

"Berdasarkan analisis dinamika atmosfer di wilayah Sulawesi Utara, hujan sedang hingga lebat yang terjadi dipicu dari kombinasi MJO dan gelombang frekuensi rendah/tipe low dan prediksi ke depan interaksi dengan gelombang Rossby Equator akan cukup berkontribusi," tuturnya.

Baca juga: Banjir Melanda Manado, Jalan Trans Sulawesi Tertutup Longsor

MJO adalah Madden Julian Oscillation, yang merupakan aktivitas intra seasonal terjadi di wilayah tropis dan dapat berupa adanya pergerakan aktivitas konveksi yang bergerak ke arah timur daei Samudera Hindia ke Samudera Pasifik yang biasanya muncul setiap 30 sampai 40 hari.

Lanjut Ben, pantauan dari pola angin terdapat pola perlambatan kecepatan angin/konvergensi yang memanjang dari Teluk Tomini hingga perairan utara Sulawesi Utara.

Serta interaksinya dengan faktor skala lokal (kelembaban udara basah dan nilai konveksi kuat), maupun anomali suhu permukaan laut yang positif (indikasi suhu permukaan laut yang hangat) mampu mendukung pertumbuhan awan hujan yang signifikan.

"Prakiraan cuaca Sulawesi Utara esok hari, 17 Juli 2021 diprakirakan cerah berawan hingga hujan ringan dengan durasi yang panjang serta kecepatan angin berkisar antara 10-20 kilometer/jam," jelasnya.

Cuaca buruk ini mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah di Manado. Sedangkan tanah longsor terjadi di beberapa titik di ruas jalan trans Sulawesi.

Hingga Jumat pukul 22.46 Wita, Manado dan sekitarnya masih diguyur hujan dengan intensitas sedang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bentuk Gunung Api di Indonesia dan Contohnya

Bentuk Gunung Api di Indonesia dan Contohnya

Regional
Ekspor Timah Bangka Belitung Anjlok, Pendapatan Bea Cukai Sampai Nol

Ekspor Timah Bangka Belitung Anjlok, Pendapatan Bea Cukai Sampai Nol

Regional
Mahasiswa Kedokteran 'Nge-prank' Curi Mobil Teman Koas di Rumah Sakit, Kini Terancam Penjara

Mahasiswa Kedokteran "Nge-prank" Curi Mobil Teman Koas di Rumah Sakit, Kini Terancam Penjara

Regional
Warga Resah Aktivitas Tempat Hiburan Malam di Banyumas, Ada Promo Khusus Pakai Istilah Pendidikan

Warga Resah Aktivitas Tempat Hiburan Malam di Banyumas, Ada Promo Khusus Pakai Istilah Pendidikan

Regional
Banjir Ngarai Sianok Bukittinggi, Air Sampai Atap Rumah

Banjir Ngarai Sianok Bukittinggi, Air Sampai Atap Rumah

Regional
Optimalkan Pengelolaan Sampah di TPA Lelang, Bupati Aulia Serahkan Bulldozer D3 kepada DLHP HST

Optimalkan Pengelolaan Sampah di TPA Lelang, Bupati Aulia Serahkan Bulldozer D3 kepada DLHP HST

Regional
Mayat Misterius yang Tertimpa Potongan Beton di Banjar Kalsel Diduga Pemulung Besi Bekas

Mayat Misterius yang Tertimpa Potongan Beton di Banjar Kalsel Diduga Pemulung Besi Bekas

Regional
Caleg PDI-P di Banyumas Mundur akibat Sistem Komandate, KPU Klarifikasi

Caleg PDI-P di Banyumas Mundur akibat Sistem Komandate, KPU Klarifikasi

Regional
Korupsi Dana Hibah Pilkada, 5 Eks Anggota KPU Aru Maluku Divonis 1,5 Tahun Penjara

Korupsi Dana Hibah Pilkada, 5 Eks Anggota KPU Aru Maluku Divonis 1,5 Tahun Penjara

Regional
Partai Demokrat Resmi Dukung Andika Hazrumy di Pilkada Serang 2024

Partai Demokrat Resmi Dukung Andika Hazrumy di Pilkada Serang 2024

Regional
Pengungsi Rohingya Kabur di Aceh Barat, Aktivis Sebut Ada Pembiaran

Pengungsi Rohingya Kabur di Aceh Barat, Aktivis Sebut Ada Pembiaran

Regional
3 Bulan Upah Belum Dibayar, Puluhan 'Cleaning Service' RSUD Nunukan Mogok Masal

3 Bulan Upah Belum Dibayar, Puluhan "Cleaning Service" RSUD Nunukan Mogok Masal

Regional
Kecelakaan Truk di Tol Semarang, Sopir Asal Malang Tewas

Kecelakaan Truk di Tol Semarang, Sopir Asal Malang Tewas

Regional
Masih Ada 6 Nelayan Aceh Ditahan di Thailand

Masih Ada 6 Nelayan Aceh Ditahan di Thailand

Regional
PDIP Usung 5 'Incumbent' Kepala Daerah di Pilkada Bangka Belitung

PDIP Usung 5 "Incumbent" Kepala Daerah di Pilkada Bangka Belitung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com