Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suami Lukai Leher Sendiri hingga Tewas karena Malu Istri Meninggal Terpapar Covid-19, Ini Kronologinya

Kompas.com - 08/07/2021, 12:37 WIB
Muhlis Al Alawi,
Khairina

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com-Jasad seorang pria berinisial WA (39) ditemukan tewas dengan posisi leher tersayat benda tajam di sebuah bak air rumah milik saudaranya di Desa Conto, Kecamatan Bulukerto, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Rabu (7/7/2021).

Diduga korban meninggal karena bunuh diri dengan melukai lehernya sendiri menggunakan sebilah sabit.

Polisi menduga korban nekat mengakhiri hidupnya lantaran tertekan dan malu menyusahkan keluarga setelah istrinya meninggal dalam posisi terpapar virus corona.

Baca juga: Malu Istri Meninggal Terpapar Covid-19, Pria Ini Bunuh Diri dengan Lukai Leher Sendiri

Paur Humas Polres Wonogiri, Aipda Iwan Sumarsono kepada Kompas.com, Kamis (8/7/2021) pagi menuturkan, penemuan jasad korban bermula saat Satimin, saudara istri korban, hendak mencuci tangan ke kamar mandi setelah memberi makan ternak, Rabu (7/7/2021) sore.

Namun saat hendak mencuci tangan, Satimin melihat air berwarna merah darah dalam bak air dan melihat sosok jasad manusia yang tenggelam.

Meliha hal itu, Satimin panik dan keluar meminta pertolongan kepada kepala desa setenpat. Tak berapa lama kemudian kepala desa menghubungi aparat Polsek Bulukerto dan menginformasikan ada seseorang ditemukan meninggal bunuh diri.

Setibanya di tempat kejadian, warga dan tetangga tidak berani mendekat lokasi. Pasalnya saat itu di dalam rumah masih sementara berduka karena istri korban baru saja meninggal dunia dengan kondisi suspek Covid-19.

“Saat itu keluarga sementara menunggu tim prokes pemakaman dari RS Amal Sehat Slogohimo untuk memakamkan jenazah istri korban,” kata Iwan.

Setiba di lokasi kejadian, tim kesehatan dari Puskesmas Bulukerto beserta anggota Polsek Bulukerto yang dipimpin Kapolsek Iptu Sandiya melaksanakan olah tempat kejadian perkara dengan mengevakuasi korban dari dalam bak tampungan air

Dari hasil pemeriksaan medis korban mengalami luka sayatan di leher dan diduga meninggal dunia karena kehabisan darah. Di lokasi kejadian juga ditemukan sebilah sabit dalam bak tampungan air.

Baca juga: Istri Kapolsek Mijen Laporkan Wanita Diduga Selingkuhan Suaminya ke Polisi

Menurut Iwan, korban diduga bunuh diri dengan melukai lehernya sendiri dengan sebilah sabit karena tertekan masalah keluarga.

Sebelum kejadian naas itu terjadi, korban beserta istrinya datang dari Jember untuk mengunjungi keluarga istrinya di Desa Conto, Kecamatan Bulukerto, Selasa (29/6/2021).

Seminggu tinggal di rumah saudaranya itu, istri korban meninggal saat menjalani isolasi mandiri. Istri korban harus menjalani isolasi mandiri lantaran hasil swab antigen dinyatakan reaktif.

“Kondisi itu diduga menjadikan korban merasa tertekan dan akhirnya bunuh diri. Korban merasa menyusahkan keluarga dan lingkungan istri korban,” kata Iwan.

Atas peristiwa itu, keluarga menerima kejadian yang menimpa korban dan menolak dilakukan otopsi. Saat ini seluruh keluarga korban masih menjalani isolasi mandiri.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com