TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto mengatakan, penyebar video bugil siswi SMP di Kabupaten Tasikmalaya sekaligus pacar korban selama ini tempat tinggalnya bertengga dalam satu kampung.
Mereka berpacaran hampir setahun dan pelaku diduga memiliki puluhan rekaman asusila yang sengaja direkam tanpa sepengetahuan korban saat berhubungan via video call WhatsApp.
"Melihat dari slide video yang disebarkan pelaku, memang diketahui ada puluhan rekaman adegan tak senonoh video call antara pelaku dan korban selama pacaran setahun ini. Namun, yang disebarkan pelaku via media sosial hanya slide-nya saja yang sebelumnya dipakai sebagai ancaman terhadap korban karena pesan WhatsApp-nya tak kunjung dibalas korban," jelas Ato kepada wartawan di Mako Polresta Tasikmalaya, Kamis (3/6/2021).
Baca juga: Video Siswi SMP Tasikmalaya Bugil Disebar Pacar gara-gara Pesan Singkat Tak Dibalas
Ato pun membawa saksi-saksi yakni teman-teman korban karena selain pelaku mengancam langsung ke korban juga sempat memberitahukan niat jahatnya ke teman-teman korban.
Sampai pelaku akhirnya menyebarkan slide video bugil itu via WhatsApp ke teman-temannya dan media sosial Facebook milik korban yang diduga dibajak oleh pelaku.
"Jadi, pelaku ini pun memberitahukan ke teman-teman korban bahwa akan menyebarkan video bugil pacarnya. Sampai akhirnya diketahui oleh kedua orangtua korban dan melaporkannya kepada kami dan Kepolisian," tambahnya.
Baca juga: Ini Alasan Siswi SMP Pemeran Video Setengah Bugil di Tasikmalaya Ketagihan Seks
Ato berharap hal ini menjadi perhatian khusus orangtua dan semua elemen masyarakat dalam pengawasan pemakaian gadget dan pergaulan anak-anaknya selama ini.
Apalagi kejadian ini berturut menimpa siswi SMP yang sebelumnya ramai dengan viralnya video bugil siswi SMP bersama pacarnya sambil becanda menawarkan diri dengan tarif Rp 200.000.
"Kita terus pantau kasus ini. Sekarang korban sedang dalam pendampingan intensif pihak KPAID," pungkasnya.