YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat, muncul empat kali awan panas di Gunung Merapi sejak 7 Mei -13 Mei 2021.
Sedangkan guguran lava tercatat terjadi sebanyak 49 kali.
Dalam laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan 7 Mei -13 Mei 2021, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi hari dan malam hari. Sedangkan pada sore hari terpantau berkabut.
"Awan panas guguran terjadi sebanyak empat kali dengan jarak luncur terjauh 1.500 meter ke arah Barat Daya," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida dalam laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan 7 Mei -13 Mei 2021, Senin (17/05/2021).
Baca juga: Tenggelam dan Hilang Sehari, Pelajar SD Ini Ditemukan Selamat Berkat Berpegangan pada Akar Pohon
Jarak luncur guguran lava 1.800 meter
Berdasarkan data BPPTKG, awan panas guguran terekam di seismogram dengan amplitudo maksimal 39 mm. Sedangkan durasi awan panas guguran tercatat maksimal 119 detik.
"Guguran lava teramati sebanyak 49 kali dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya dan dua kali ke arah tenggara dengan jarak luncur 700 meter," ungkapnya.
Volume kubah lava yang berada di sektor barat daya sebesar 1.160.000 m3. Laju pertimbuhan kubah lava 11.500 m3/hari.
Dari hasil analisis morfologi, area puncak berdasarkan foto dari sektor tenggara tanggal 16 Mei terhadap tanggal 6 Mei 202, menunjukkan perbedaan tinggi kubah yang berada di tengah sebesar 2 meter.
"Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan minggu lalu," ungkapnya.