Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sianida, Racun yang Ditaburkan Nani di Sate Ayam dan Tewaskan Anak Pengendara Ojol

Kompas.com - 03/05/2021, 18:46 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Racun sianida yang digunakan Nani Apriliani memiliki berbagai macam jenis dan digunakan di berbagai macam sektor, dari mulai industri hingga pertanian dan perikanan.

Ahli Farmasi Universitas Gadjah Mada Dr. Arief Nurrochmad mengungkapkan, racun yang sempat disebut dengan racun jenis C tersebut adalah sianida, yang bisa dalam bermacam-macam bentuk ada yang berbentuk padat, cair, gas.

"Jadi ada yang hidrogen sianida, ada sianogen klorida, ada kalsium sianida, ada potasium sianida," katanya saat dihubungi, Senin (3/5/2021).

Baca juga: Nani Apriliani, Pengirim Sate Maut di Bantul Pesan Racun Kalium Sianida 250 Gram

Arief menjelaskan, sianida biasanya dimanfaatkan warga untuk berbagai macam mulai dari sektor pertanian untuk meracun tikus, untuk menangkap ikan, hingga digunakan di industri perak, emas, plastik.

"Kalau di masyarakat awam itu namanya apotas. Itu digunakan biasanya untuk racun ikan atau racun tikus," kata dia.

Ia menuturkan, dalam mendapatkan sianida tidak membutuhkan izin khusus mengingat sianida itu digunakan di berbagai industri.

"Tidak perlu (izin khusus), karena kan memang itu banyak dipakai untuk industri kimia, tekstil atau industri pembuatan yang terkait dengan industri plastik atau yang di Jogja itu banyak dipakai itu industri kerajinan emas dan perak, untuk menyepuh, jadi logam perhiasan," katanya.

Baca juga: Nani Taburkan Racun Kalium Sianida yang Dipesan Online di Sate Ayam

Dalan mendapatkannya, sianida juga tergolong mudah masyarakat bisa membelinya secara online maupun offline dan harganya juga murah. 

"Itu kan mudah didapatkan di rumah tangga atau di online shop itu juga ada dan itu harganya juga tidak terlalu mahal, murah itu dan diperjualbelikan. Mudah didapat," katanya.

Sianida sering disalahgunakan untuk meracun seseorang seperti kasus kopi sianida dan sekarang sate sianida.

Terkait sianida, dirinya berharap ada regulasi khusus yang mengatur peredaran sianida di tengah masyarakat, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi ke depannya.

"Iya harusnya itu ada surat kalau memang itu hanya untuk industri dan atau memang ada surat tertentu dan ada lembaga atau industri tertentu yang boleh membeli atau mengimpor, harusnya begitu. Tapi saya enggak tahu kok itu mudah didapatkan di Indonesia," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com