DENPASAR, KOMPAS.com - Kapal selam KRI Nanggala-402 dilaporkan hilang kontak di perairan sekitar 60 mil atau 95 kilometer dari utara Pulau Bali.
Ketua Kelompok Ahli Kelautan dan Perikanan Gubernur Bali, I Ketut Sudiarta menjelaskan, kondisi laut di perairan utara Bali ini.
Secara umum perairan di sebelah utara itu disebut sebagai Laut Bali. Perairan itu merupakan laut transisi antara paparan Sunda yang dangkal dengan paparan Sahul yang dalam.
Sehingga laut utara Bali termasuk kategori palung. Wilayah itu dikenal sebagai palung laut Bali Flores.
Sebab, palung ini menyambung sampai ke laut Flores yang dalam. Kedalaman palung itu sekitar 700 meter, semakin ke timur, kedalaman palung bisa mencapai 1,3 kilometer.
"Kalau di dekat selat Lombok itu kedalamannya sampai 1,3 kilometer. Tapi kalau di utaranya celukan bawang itu sekitar 700 meter artinya semakin ke timur dia semakin dalam karena dia termasuk palung laut," kata Sudiarta saat dihubungi, Sabtu (24/4/2021).
Baca juga: Serap Aspirasi Masyarakat Sekitar Ibu Kota Baru, Gubernur Kaltim: Mereka Kecewa kalau Tidak Jadi
Faktor kedalaman itu membuat lokasi itu ditetapkan sebagai tempat latihan TNI AL, termasuk kapal selam.
Tempat yang dijadikan latihan tepatnya dari Bayuwangi sampai ke utara Singaraja.
"Itu memang sudah lama ditetapkan sebagai daerah latihan TNI Angkatan Laut sudah diblok sebagai daerah latihan TNI Angkatan Laut karena dalamnya dan itu memang sebagai tempat percobaan kapal selam (yang hilang) termasuk yang terbaru KRI Alugoro," kata dia.
Sementara kondisi arus di laut ini relatif kuat karena pengaruh arus global yang disebut Alindo atau arus laut kepulauan Indonesia.
"Relatif kuat dan memutar arusnya. Pada intinya di sana banyak arus termasuk arus balik karena adanya pengaruh arus global yang disebut dengan Alindo itu arus laut kepulauan Indonesia," kata dia.