Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Densus 88 Tangkap Tiga Terduga Teroris di 3 Lokasi di Klaten, Salah Satu Terduga Dikenal Baik hingga Warga Kaget

Kompas.com - 03/04/2021, 14:20 WIB
Labib Zamani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap tiga orang terduga teroris di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pada Jumat (2/4/2021).

Ketiga terduga teroris itu ditangkap di lokasi berbeda. Selain melakukan penangkapan, Tim Densus 88 juga melakukan penggeledahan rumah terduga teroris.

Adapun tiga terduga teroris itu antara lain, S warga Desa Bone, Kecamatan Tulung; SH warga Desa Cetan, Kecamatan Ceper dan MR warga Desa Kemudo, Kecamatan Prambanan.

Baca juga: Istri Terduga Teroris yang Ditangkap di Tuban Ungkap Keseharian Suaminya

Kepala Desa Bone Bakdiono membenarkan Tim Densus 88 melakukan penggeledahan terhadap rumah milik S.

"Iya, kemarin ada penggeledahan rumah Pak S. Penggeledahan dilakukan selepas Ashar sampai Maghrib," kata Bakdiono saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (3/4/2021).

Menurut dia, S dikenal sebagai sosok warga yang baik. Sehingga warga sekitar pun kaget setelah mendengar S ditangkap oleh Tim Desus 88.

"Pak S ini orangnya biasa saja itu. Iya, warga kaget Pak S ditangkap. Bahkan, kemarin itu pada saat penggeledahan itu malah istrinya Pak S ini ikut bersih-bersih makam," terang dia.

Baca juga: Densus 88 Tangkap Seorang Terduga Teroris di Tuban

Camat Ceper Supriyono membenarkan adanya penggeledahan rumah milik SH di Desa Cetan, Ceper.

"Iya, kemarin ada penggeledahan rumah SH," kata dia.

Supriyono mengatakan dirinya tidak ikut menyaksikan pada saat Tim Densus 88 melakukan penggeledahan rumah milik SH.

"Saya tidak ikut menyaksikan. Yang ikut Ketua RT setempat," ungkap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pakai Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pakai Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com