Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Klaster Senam, Wabup Tasikmalaya: Seharusnya Bisa Dicegah RT

Kompas.com - 12/03/2021, 13:33 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Wakil Bupati Tasikmalaya Deni Rhamdani Sagara memerintahkan Satgas Covid-19 Kecamatan Puspahiang untuk lebih memperketat pengawasan aktivitas warga.

Hal itu menyusul dengan munculnya klaster senam di Kabupaten Tasikmalaya yang menyebabkan 47 orang terpapar Covid-19.

Menurut Deni, satgas seharusnya membuat pos terpadu hingga tingkat rukun tetangga (RT). Dengan begitu, ketika ada kerumunan dapat langsung dilakukan pencegahan.

"Seharusnya memang keberangkatan itu (rombongan klub senam ke Garut) bisa dicegah oleh RT/RW. Lebih dari 20 orang kan tidak boleh," kata Deni.

Baca juga: Kronologi Munculnya Klaster Senam Tasikmalaya, Berawal Acara Ultah Klub di Papandayan Garut

Deni pun meminta seluruh aparat di masing-masing wilayah harus lebih siaga dalam penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro.

Sebab, fokus PPKM mikro adalah di masing-masing wilayah.

"Jadi seluruh satgas di tingkat kecamatan, desa, diperintahkan mengawasi secara ketat aktivitas di wilayahnya," ujar dia.

Ia mengakui, keberangkatan rombongan klub senam ke Garut tersebut tak terpantau oleh aparat setempat.

"Kita tahunya pulang (sudah) positif," pungkasnya.

Sebanyak 47 orang positif Covid-19

Berdasarkan data Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Kabupaten Tasikmalaya, hingga saat ini terdapat 47 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster klub senam di Kecamatan Puspahiang.

Sebanyak 44 orang menjalani isolasi terpusat di Asrama Haji Kecamatan Singaparna, sementara tiga orang dinilai sudah melewati masa isolasi. Sebelumnya, sebanyak 47 warga positif Covid-19 klaster sebuah sanggar senam di Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, dijemput konvoi belasan ambulans di rumahnya masing-masing pada Kamis (11/3/2021).

Para pasien langsung ditempatkan untuk menjalani perawatan medis di ruang isolasi darurat bangunan asrama haji Kemenag di Bojong Koneng, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.

Mereka ini adalah anggota kelompok klaster senam di Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, yang sebelumnya diketahui sempat berwisata ke Objek Wisata Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat.

"Sebelumnya jumlah yang terpapar dari anggota sebuah sanggar senam tersebut hanya 21 orang dan diisolasi mandiri. Namun, saat hasil swab terakhir menjadi bertambah dan menular, makanya kita jemput untuk dilakukan isolasi terpusat supaya tak menyebar lagi di ruang isolasi darurat asrama haji Singaparna," jelas Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Atang Sumardi, kepada wartawan, Kamis (11/3/2021).

Baca juga: Muncul Klaster Senam Tasikmalaya, Sempat Berwisata dan 47 Orang Positif Covid-19, Dijemput 15 Ambulans

 

Atang menambahkan, puluhan ambulans tersebut bolak-balik menjemput ke masing-masing rumah pasien, apalagi jarak yang cukup jauh dari pusat perkotaan ke wilayah Puspahiang. Pihaknya pun tak menutup kemungkinan, berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan lagi, jumlah klaster senam yang terpapar masih bisa bertambah lagi.

“Jadi 47 orang jumlah yang positif dari sebagian hasil tracing yang di-swab. Mungkin ada penambahan, jadi mungkin saja nantinya bakal ada penambahan. Itu hasil tracing yang anggota klub senam dan keluarganya. Yang diswab sudah banyak,” tambah Atang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com