MALANG, KOMPAS.com - Pimpinan cabang (PC) Pencak Silat Pagar Nusa Kota Batu, Jawa Timur, tak mengetahui kegiatan pembaitan yang dilakukan unit kegiatan mahasiswa (UKM) pencak silat Pagar Nusa Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Malang.
Kegiatan tersebut dilaksanakan tanpa melalui pemberitahuan terlebih dahulu kepada PC Pagar Nusa Kota Batu.
Kegiatan itu menjadi sorotan setelah ada dua peserta yang meninggal pada Sabtu (6/3/2021).
"Jadi teman-teman UIN tidak ada koordinasi dengan kami selaku pemangku wilayah Pagar Nusa Kota Batu. Mereka tidak pernah WA (kirim pesan WhatsApp), atau datang ke kami. Bahkan, pada lembaga mereka (UIN) saja juga tidak izin," kata Wakil Ketua PC Pagar Nusa Kota Batu, M Musyrifin saat ditemui di Kota Batu, Selasa (9/3/2021).
Musyrifin mengatakan, pihaknya baru mengetahui adanya kegiatan itu setelah terdapat peserta yang meninggal. Ketika itu, dirinya dihubungi Polres Batu yang menanyakan kegiatan tersebut.
"Tahu-tahu kami dihubungi oleh Polres Batu, kalau ada kejadian seperti itu," katanya.
Setelah mengetahui kejadian itu, pihaknya mendatangi Rumah Sakit Karsa Husada, tempat salah satu mahasiswa yang meninggal dibawa.
Meski begitu, pihaknya tidak bisa mencampuri proses hukum yang sedang berlangsung di Polres Batu.
"Semua tidak lepas tangan, walaupun itu bukan tanggung jawab kami, karena tidak ada administrasi dan pemberitahuan. Jadi sebatas itu, selebihnya kampus yang akan bertanggung jawab secara moral," jelasnya.
Sebelumnya, dua mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Kota Malang, yakni M Faisal Lathiful (19) mahasiswa asal Kabupaten Lamongan dan Miftah Rizki Pratama (20) asal Kota Bandung, meninggal saat mengikuti kegiatan pembaitan UKM Pencak Silat Pagar Nusa di Coban Rais, Kota Batu.