Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Paham Kenapa Warga Kampung Pulo Enggan Direlokasi

Kompas.com - 05/02/2014, 20:01 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memahami alasan warga menolak dipindah dari tempat tinggal mereka di bantaran Sungai Ciliwung, Kampung Pulo, Jakarta Timur. Namun Jokowi yakin, lambat laun warga Kampung Pulo bakal bersedia direlokasi ke rumah susun.

"Paling baru didatangi lurah-camat satu-dua kali. Rampung pasti," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Rabu (5/2/2014) siang.

Selain kurangnya pendekatan oleh lurah dan camat, Jokowi mengatakan bahwa warga tidak mau direlokasi ke rumah susun karena jauh dari tempat tinggal dan pekerjaan mereka. Warga hanya mau direlokasi ke rusun Jatinegara Barat.

Jokowi belum memikirkan untuk memenuhi tuntutan warga tersebut. Dia akan berkonsultasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum selaku penggarap normalisasi sungai. Hal itu dikarenakan rusun di Jatinegara Barat baru rampung pada Oktober 2014, sementara proyek normalisasi seharusnya dimulai pada awal tahun ini.

"Mereka juga maunya nggak ganti rugi, tapi ganti untung. Maka itulah pembicaraan yang akan kita lakukan selanjutnya," ujarnya.

Tahun ini, Pemprov DKI Jakarta akan mulai merelokasi warga bantaran kali. Namun, rencana itu menghadapi penolakan warga, termasuk warga bantaran Sungai Ciliwung di Kampung Pulo. Lurah Kampung Melayu Bambang Pangestu menyebutkan, dari 3.500 kepala keluarga yang ada di wilayah itu, hanya 150 kepala keluarga yang bersedia pindah ke rusun yang telah ada. Warga tidak bersedia pindah ke rusun yang jauh. Warga memilih pindah setelah rusun Jatinegara Barat rampung.

Bambang menyebutkan, Pemprov DKI Jakarta telah menyediakan rusun di Pinus Elok, Cipinang Besar Selatan, Komarudin Cakung, Jatinegara Kaum, serta Pulogebang, Jakarta Timur. "Seharusnya bulan ini sudah mau direlokasi. Tapi mereka nggak mau jauh-jauh. Kita beri formulir kesiapan pindah, nggak mau. Mereka memilih menunggu bulan Oktober untuk pindah," kata Bambang.

Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta Yonathan Pasodung mengatakan, sejumlah rusun di Jakarta Timur itu sedianya disiapkan bagi warga Kampung Pulo. Namun, karena sampai saat ini belum ada data warga yang masuk ke dinasnya, rusun itu dialihkan untuk warga lain. Menurut Yonathan, warga yang akan mengisi rusun itu terlebih dahulu adalah warga bantaran Kali Sunter, Kemayoran, Jakarta Pusat; warga tepi Waduk Ria Rio, Pulogadung, Jakarta Timur; dan warga di tepi Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com