Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kak Seto Bantu YS Dapatkan Maaf dari Ibunya

Kompas.com - 08/06/2013, 16:33 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pembina Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Seto Mulyadi akan membantu YS (12) agar bisa dimaafkan oleh orangtuanya. Menurutnya, tempat terbaik YS saat ini adalah dikembalikan ke tengah-tengah keluarganya.

"Kami akan langsung menjumpai orangtuanya, Insya Allah pekan depan. Kasus seperti ini banyak terjadi, setelah kita temui, banyak orangtua yang mau berubah," kata Seto, di kantor YLBHI, Jakarta, Sabtu (8/6/2013).

Untuk diketahui, YS (12) bersama seorang temannya, RS (16), warga Pematangsiantar, dihukum pidana penjara karena mencuri BlackBerry dan komputer jinjing. Berdasarkan dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Pematangsiantar, kedua pelaku yang masih di bawah umur tersebut, terbukti bersalah karena melakukan pencurian tersebut. Akibat perbuatan keduanya, jaksa R Nainggolan mendakwa kedua bocah itu dengan Pasal 63 Ayat (1) ke -4e KUHP jo Pasal 4 Ayat (1) UU No. 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak dengan ancaman hukuman pidana penjara paling lama tujuh tahun untuk orang dewasa atau sepertiga untuk anak-anak.

Bocah YS melakukan aksinya pada 23 Maret 2013 saat berusia 12 tahun kurang tujuh hari. Padahal UU Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak telah diperbarui oleh Mahkamah Konstitusi dan menyatakan bahwa batas minimal mempidanakan adalah usia 12 tahun, dari batas minimal semula delapan tahun.

Saat ini, YS telah selesai menjalani hukumannya di Lembaga Pemasyarakatan Pematangsiantar selama dua bulan enam hari. Selama di lapas, YS disatukan dengan 23 tahanan lain berusia dewasa. Semasa menjalani proses pengadilan dan menjalani hukuman penjara, bocah yang telah kehilangan ayahnya ini tak pernah didampingi dan dijenguk ibunya.

Ibunda YS adalah dosen di perguruan tinggi swasta di Pematangsiantar. YS mengaku rindu sang ibu dan menyesali perbuatan nakalnya. Harapannya saat ini sangat sederhana, yakni ingin segera bertemu sang ibu di Pematangsiantar dan mendapatkan maaf darinya.

YS kini tinggal bersama seseorang yang rela menampungnya. Menurut Seto, kelakuan nakal seorang anak bisa dipicu oleh berbagai hal. Misalnya kondisi keluarga, orangtua, dan kehidupan sosialnya.

"Kami akan datang menemui keluarga dan keluarga besarnya, karena tidak ada yang bisa memilih untuk dilahirkan oleh siapa," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com