Polisi Probolinggo Amankan 40 Motor Pelajar Konvoi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Larangan melakukan konvoi tak digubris oleh sejumlah siswa SMA di Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, yang merayakan kelulusan UN, Jumat (24/5/2013). Buktinya mereka tetap melakukan konvoi. Bahkan sebelum konvoi, mereka melakukan aksi corat-coret seragam dan saling bertukar tanda tangan.

Setelah puas corat-coret seragam, puluhan siswa mulai ancang-ancang dengan sepeda motor masing-masing berkonvoi di sejumlah ruas jalan protokol di Kraksaan. Aksi konvoi itu lalu dibubarkan polisi. Pembubaran konvoi dilakukan di berbagai titik, di antaranya depan SMK SAQO, Alassumur Kulon hingga ke Jabung Sisir, Kecamatan Paiton, serta di belakang Islamic Center Kraksaan. Bahkan di belakang Islamic Center, polisi dengan menggunakan motor gede serta menghidupkan sirene mengejar mereka untuk dibubarkan.

Kasat lantas Polres Probolinggo AKP Warih Hutomo mengatakan, siswa yang melakukan konvoi cukup bandel. Sebab, jauh hari sebelumnya, mereka sudah diperingatkan pihak sekolah supaya tidak melakukan konvoi yang mengganggu ketertiban lalu lintas.

"Setidaknya 60 personel petugas kita turunkan di berbagai titik. Saat itu pula polisi berhasil mengamankan 40 kendaraan bermotor karena menggunakan knalpot brong serta motor protolan yang tidak sesuai dengan kriteria yang ada," ungkapnya.

Sementara itu, di MAN Pajarakan, setelah lulus, sebanyak 102 siswa dan siswi memberikan baju seragamnya kepada guru supaya dibagikan kepada adik kelas yang kurang mampu. Adalah Amin Fathullah, siswa di MAN tersebut, yang berinisiatif menyerahkan seragamnya kepada guru. Amin meraih nilai tertinggi se-wilayah kerja Malang untuk tingkat SLTA. Dia meraih nilai 10 untuk matematika dan Kimia. Sedangkan di Kabupaten Probolinggo ada 6 siswa yang dinyatakan tidak lulus karena tidak ikut ujian, di antaranya SMK 1 siswa, SMA  5 siswa. Nilai mereka pun nol.