GORONTALO, KOMPAS.com - Banjir yang menerjang Kota Gorontalo hingga Rabu (15/05/2013) siang ini belum menampakkan tanda-tanda akan surut. Banjir paling parah terjadi di Kelurahan Limba B yang merupakan kawasan padat penduduk dan pusat pertokoan.
Permukaan air mulai meninggi di Kelurahan tersebut sejak dini hari pukul 03.00 Wita. Saat ini ketinggian banjir di tempat tersebut mencapai sekitar 60 centimeter. Sebagian warga mulai melakukan evakuasi harta benda mereka, namun ada juga yang memilih bertahan di dalam rumah.
Sebagian pemilik toko pun mulai memindahkan barang dagangan ke tempat yang lebih kering. Beberapa kantor seperti dealer mobil dan bank tetap beroperasi meski para pengunjung terlihat tidak sebanyak biasanya, akibat banjir yang memenuhi ruas Jalan Nani Wartabone, Teuku Umar, Diponegoro dan Muhammad Yamin.
Banjir juga ikut merendam bangunan sekolah dan puskesmas. Di Madrasah dan Pondok Pesantren Al-Huda, banjir masuk ke dalam ruang kelas, dan para siswa dan santri terpaksa diliburkan.
"Instruksi dari Dinas Pendidikan Kota Gorontalo, semua sekolah yang terkena banjir diliburkan," kata Darwin Maga, Kepala Madrasah Ibtidaiyah Al-Huda.
Belum ada data pasti berapa kerugian materi yang diderita warga akibat banjir ini, namun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Gorontalo memastikan tidak ada korban jiwa dalam banjir kali ini.
"Banjir terjadi di beberapa titik yang tersebar di semua wilayah kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Gorontalo," ungkap Tahir Laendeng, Kepala Seksi Logistik BPBD Provinsi Gorontalo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.