Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sultan: Jangan Lagi Ada Kekerasan di Yogyakarta

Kompas.com - 26/03/2013, 16:18 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengimbau semua pihak untuk bersama-sama menjaga keamanan dan kenyamanan agar aksi kekerasan tidak terjadi lagi di Yogyakarta.

"Saya tidak mau dan tidak ingin terjadi lagi kekerasan di Yogyakarta. Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar dan kota budaya seharusnya dalam menyelesaikan masalah dengan dialog bukan kekerasan," kata Sultan di Yogyakarta, Selasa (26/3/2013).

Ia mengatakan merasa prihatin dengan penembakan oleh kelompok bersenjata di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Cebongan, Sleman, yang menewaskan empat tahanan titipan Polda DIY.

Selain itu, akhir-akhir ini di Yogyakarta juga terjadi aksi kekerasan, baik antaretnis maupun antarmahasiswa, serta penganiayaan anggota TNI dan pembunuhan anggota TNI di Hugo’s Cafe.

"Hal itu menunjukkan dalam menyelesaikan masalah tidak dengan dialog, tetapi dengan kekerasan, bukan suara yang keras, tetapi secara fisik melakukan kekerasan. Apakah tidak bisa segala sesuatu itu diselesaikan dengan suatu dialog yang baik," kata dia.

Sultan juga mengimbau warga atau mahasiswa yang berasal dari luar Yogyakarta, khususnya dari Nusa Tenggara Timur (NTT), tidak merasa khawatir dan takut tinggal di Yogyakarta pasca-penembakan empat tahanan di LP Cebongan.

"Saya sudah berkoordinasi secara intensif dengan pihak berwenang karena saya mempunyai kewajiban menjaga rasa aman para mahasiswa yang ada di Yogyakarta. Saya juga telah berkoordinasi dengan Gubernur NTT," katanya.

Jadi, menurut dia, warga, khususnya para mahasiswa dari luar Yogyakarta, tidak perlu khawatir. Namun, mereka diharapkan membangun komunikasi yang baik dengan warga lokal maupun etnis-etnis lain.

"Saya berharap mereka bisa membangun komunikasi yang baik dengan warga lokal maupun dengan etnik-etnik yang lain agar tercipta kehidupan yang harmoni," katanya.

Mengenai kasus penembakan empat tahanan di Lapas Cebongan, Sultan mengatakan masih menunggu hasil penyelidikan dari Polda DIY.

Menurut Su, dia tidak ingin berasumsi soal pelaku penyerangan karena akan menjadi bias. Semua harus menunggu hasil penyelidikan dari kepolisian sesuai kondisi riil.

"Saya berharap kasus itu diusut sampai tuntas dan diproses secara hukum. Tugas kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com