Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Evaluasi Penyerangan Lapas Sleman

Kompas.com - 25/03/2013, 12:30 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Timur Pradopo mengaku terus melakukan evaluasi terhadap peristiwa penyerangan kelompok bersenjata di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Saat ini kepolisian masih melakukan penyelidikan atas kasus yang menewaskan empat tahanan tersebut.

"Tentunya kita kerja sama dengan semua stakeholder, terutama dengan pihak Lembaga Pemasyarakatan. Terus kita evaluasi dari kejadian-kejadian kemarin," kata Timur di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (25/3/2013).

Menurut Timur, anggotanya tengah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) secara mendalam. Dia meminta berbagai pihak untuk sabar menunggu hasil penyelidikan secara menyeluruh. "Olah TKP perlu kecermatan, kemudian perlu dukungan laboratorium sehingga kita belum bisa menyampaikan secara lengkap, utuh. Yang jelas kita konsentrasi olah TKP dengan dukungan laboratorium forensik," terangnya.

Proses pemindahan tahanan dari Polres Sleman, Polda DIY, hingga akhirnya ke lapas Cebongan, Sleman juga masih dievaluasi. "Sampai proses ini dititipkan di lapas, ini juga bagian daripada pemeriksaan," katanya.

Seperti diberitakan, gerombolan bersenjata api laras panjang, pistol, dan granat datang menyerang lapas, Sabtu (233/3/2013) dini hari. Awalnya, mereka mengaku dari Polda DI Yogyakarta sambil menunjukkan surat berkop polda. Mereka mengaku ingin membawa empat tersangka kasus pembunuhan Sersan Satu Santosa, anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Hugo's Cafe, 19 Maret 2013 lalu.

Mereka mengancam meledakkan lapas ketika permintaan ditolak pihak lapas. Akhirnya, petugas membukakan pintu dan belasan orang memakai penutup mata masuk. Mereka menyeret petugas lapas menunjukkan empat tahanan yang dicari. Empat tahanan tersebut akhirnya ditembak mati. Mereka, yakni Gameliel Yermiyanto Rohi Riwu, Adrianus Candra Galaja, Hendrik Angel Sahetapi alias Deki, dan Yohanes Juan Manbait. Sebelum kabur, mereka juga membawa rekaman CCTV.

Aksi itu pun hanya berlangsung 15 menit. Kasus itu masih dalam penyelidikan kepolisian. Namun Panglima Kodam IV/Diponegoro Mayor Jenderal Hardiono Saroso membantah penembakan dilakukan anggota Kopassus. Kepala Seksi Intelijen Kopassus Grup-2 Kapten (Inf) Wahyu Yuniartoto juga menyatakan bantahan yang sama.?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com