Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modal Rp 300.000, Polisi Gadungan Untung Rp 6 Juta

Kompas.com - 15/03/2013, 17:55 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Anggota gadungan Bareskrim Polrestabes Bandung, Saeful Anwar alias Aria Ranwar (17), mengaku telah meraup untung sebesar Rp 6 juta selama empat bulan beraksi menipu perempuan melalui jejaring sosial Facebook. Sementara itu, modal yang dikeluarkan pemuda warga Jalan Mochamad Toha, Kabupaten Bandung, tersebut hanya Rp 300.000.

Modal itu digunakannya untuk membeli satu set perlengkapan ala polisi seperti kaus abu-abu lengkap dengan sablon logo Bareskrim, celana lapangan, ikat pinggang polisi, dan sepatu lapangan di sentra penjualan aksesori Polisi dan TNI di Pasar Kosambi, Kota Bandung.

"Memang sengaja beli di Kosambi. Ya biar korban percaya kalau saya memang anggota (polisi)," kata Saeful di Mapolsekta Bojong Loa Kidul, Jalan Peta Kota Bandung, Jumat (15/3/2013).

Ketika ditanya apakah para korbannya sempat dijadikan kekasih, pemuda tanggung yang baru seminggu menjadi sekuriti sebuah pertokoan di Kota Bandung ini membantahnya. Menurut Saeful, empat korban yang kesemuanya adalah kaum hawa hanya dirayu lewat layanan chatting di jejaring sosial Facebook dan pesan singkat SMS saja.

"Tidak ada yang saya jadikan pacar, cuma chatting terus ngajak ketemuan aja. Semuanya orang Bandung. Kalau ditotal dengan handphone yang saya jual, semuanya ada Rp 6 juta," kata Saeful.

Diakui Saeful, saat bertemu langsung dengan para korban yang telah dirayunya terlebih dahulu, tersangka dengan sengaja menggunakan kaus abu-abu ala anggota kepolisian, lengkap dengan sablon logo Bareskrim, celana lapangan, ikat pinggang polisi, dan sepatu lapangan dengan tujuan agar korban yakin jika tersangka memang anggota Polrestabes Bandung.

Setelah bertemu beberapa kali dan memastikan korban sudah masuk dalam perangkapnya, Saeful langsung melancarkan aksi mengambil harta para korbannya seperti ponsel jenis Blackberry dan tablet. Dia beralasan meminjam untuk keperluan tugas kepolisian. Selain handphone dan tablet, tersangka juga menipu sebagian dari korban-korbannya untuk memperoleh sejumlah uang.

Setelah mendapatkan apa yang diinginkannya, tersangka langsung memutuskan hubungan dan tidak pernah bertemu dengan korban. "Handphone dan tablet langsung saya jual ke BEC (Bandung Electronic Center) atau ke orang yang butuh. Kalau uang biasanya saya bilang buat keperluan keluarga," ujarnya lagi.

Ditemui di tempat yang sama, Kepala Polsek Bojong Loa Kidul Komisaris Herryanto mengatakan, motif tersangka melakukan penipuan tersebut murni faktor tekanan ekonomi. Diceritakan Herryanto, kronologi penangkapan pemuda polisi gadungan ini dilakukan di sekitar daerah Leuwi Panjang, Kota Bandung, setelah menerima laporan korban penipuan bernama Astri Purwati Utami, beberapa waktu lalu.

Menurut keterangan korban, kata Herryanto, tersangka meminjam tablet miliknya untuk keperluan dinas kepolisian sehubungan dengan perintah dari komandannya, dan berjanji mengembalikan sore harinya. Tak hanya tablet PC, Astri juga menyerahkan uang tunai sebesar Rp 2,3 juta. "Korban merasa curiga karena tersangka tiba-tiba menghilang dan barang serta uang tunai milik korban tidak dikembalikan oleh tersangka," tuturnya.

Kendati telah melakukan pendalaman terhadap kasus tersebut, Polsek Bojong Loa Kidul yang menduga korban penipuan polisi gadungan itu lebih dari empat orang belum menemukan korban-korban lainnya. Polisi pun menyita seragam lengkap milik tersangka sebagai barang bukti. "Dalam kasus ini tersangka akan dijerat dengan Pasal 378 KUH Pidana. Untuk kerugian ditaksir Rp 4 juta," ujar Herryanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com