Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Pancaroba, Sapi Rawan Demam 3 Hari

Kompas.com - 12/03/2013, 21:35 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com -- Memasuki masa pancaroba bulan Maret sampai April, hewan ternak sapi rawan terserang penyakit Bovine Amphemeral Fever (BEF). Penyakit yang di kalangan peternak akrab disebut demam tiga hari ini disebabkan oleh virus Rhabdovirus dari Famili Rhabdoviridae.

Staf Seksi Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan, Sleman, Widya Nuswantara mengatakan, wabah BEF bisa menyerang berbagai jenis sapi, seperti jenis potong, perah, peranan ongole (po), limosin dan simetal.

"Gejala klinis yang nampak pada sapi jika terserang penyakit BEF adalah demam tinggi mencapai 41 derajat cecius yang berlangsung selama 3 hari, sapi nampak lesu, depresi, nafsu makan sapi menurun," terangnya, Selasa (12/3/2013).

Ia menjelaskan, penanganan penyakit sapi ini bisa dengan beberapa cara, yakni memberikan minum yang banyak, dan memberi obat penurun panas. Pihak dinas sendiri saat ini sudah mengusahakan obat penurun panas analgesik. Obat tersebut sudah tersedia di setiap Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan).

"Memang sudah ada beberapa laporan yang masuk ke pihak kami bahwa ada hewan sapi yang terserang BEF," paparnya.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan memang ada beberapa peternak yang melakukan metode penyembuhan secara tradisional seperti dengan memijat sapi yang sakit.

"Pengobatan cara tradisional memang sudah ada sejak dulu, namun sampai saat ini belum teruji secara ilmiah," tegasnya.

Imbas serangan BEF yang paling signifikan adalah penurunan berat badan dan produktivitas susu berkurang.

"Jika sudah terlihat gejala sapi terserang BEF, peternak harus sesegara mungkin melakukan pengobatan dengan memberi obat. Sehingga berat badan sapi dan produksi susu tidak mengalami penurunan tajam," katanya,

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com