Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Pugar Rumah Kelahiran Mantan Presiden Soeharto

Kompas.com - 01/03/2013, 16:34 WIB

BANTUL, KOMPAS.com — Keluarga HM Soeharto telah memugar kembali rumah tempat kelahiran mantan Presiden ke-II RI di Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Rumah kelahiran mantan Presiden RI di atas tanah seluas 3.800 meter persegi, Kamis, diresmikan setelah dipugar menjadi tiga bangunan, yakni berupa joglo, sebuah bangunan untuk ruangan diorama dan bangunan utama sebagai tempat tinggal.

Adik seibu mantan Presiden Soeharto, Probosutedjo, di sela peresmian itu, mengatakan, pemugaran rumah kelahiran mantan Presiden RI ini tidak lain adalah bertujuan agar generasi pelanjut sejarah tidak kehilangan jejak Pak Harto dan selalu mengenang tanda-tanda kepemimpinan.

"Dipilihnya peresmian pada tanggal 1 Maret 2013 ini karena bertepatan dengan peristiwa bersejarah Pak Harto, yakni sebagai aktor sejarah Serangan Umum 1 Maret 1949 terhadap penjajah Belanda," katanya.

Menurut dia, cucu pemilik tanah tersebut mengaku bangga dengan perjuangan Soeharto untuk bangsa Indonesia sehingga melalui pemugaran kembali rumah ini bisa sebagai tempat untuk mengenang jasa-jasa perjuangan.

Ia mengatakan, Soeharto lahir pada 8 Juni 1921 dari pasangan Kertosudiro dan Sukirah, keluarga petani desa yang tidak memiliki sejengkal tanah sawah, tetapi tidak disangkanya bisa menjadi Bapak Pembangunan dan Presiden RI.

"Tentunya generasi penerus sejarah atau para peneliti sejarah akan dapat melihat realitas Pak Harto sebagai aktor sejarah yang ternyata sebagai anak desa dari kalangan petani," katanya.

Peresmian, selain dihadiri putra almarhum Soeharto, Siti Hardiyanti Rukmana dan kerabatnya, juga dihadiri sejumlah mantan pejabat negara masa Orde Baru, seperti Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Haryono Suyono dan mantan Kepala Arsip Nasional Joko Utomo.

Sementara perancang pemugaran rumah kelahiran Soeharto, Joko Utomo, mengatakan, tanah seluas 3.800 meter persegi yang dikelilingi pagar tembok ini telah dibangun berupa joglo seluas 600 meter persegi, bangunan untuk diorama 250 meter, dan bangunan utama 465 meter.

Selain bangunan, kata mantan Kepala Arsip Nasional periode 2004-2009 ini, di halaman depan, rumah juga dibuat patung fiber Jenderal Besar Soeharto dengan ketinggian sekitar 3,5 meter dan patung lebih kecil di dalam ruangan diorama.

"Awal pemugaran dan pembangunan dimulai pada 15 Oktober 2012 dan selesai sekitar seminggu lalu. Untuk patung masih fiber. Namun, di dalam, sudah ada perunggu sehingga nanti akan ada penyempurnaan," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com