Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Jadi Tersangka

Kompas.com - 01/03/2013, 02:57 WIB

SUKABUMI, KOMPAS - Sopir bus PO Mustika Mega Utama bernomor polisi F 7263 K, Pandi (45), ditetapkan sebagai tersangka terkait kecelakaan di Jalan Raya Puncak-Cianjur Kilometer 89, Ciloto, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu lalu. Kecelakaan itu mengakibatkan 17 orang tewas (Kompas, 28/2). Pemeriksaan terhadap Pandi akan dilakukan setelah warga Desa Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jabar, itu pulih kesehatannya.

”Pengemudi bertanggung jawab atas kecelakaan yang menghilangkan nyawa orang lain itu. Namun, kami masih menunggu kondisinya membaik dulu,” kata Wakil Kepala Polda Jabar Brigadir Jenderal (Pol) Rycko Amelza, di Kabupaten Sukabumi, Jabar, Kamis (28/2).

Kepala Polres Cianjur Ajun Komisaris Agustri Heryanto menambahkan, Pandi masih dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur. Ruang perawatan itu dijaga oleh polisi.

”Kami juga akan memeriksa kemungkinan sopir berada dalam pengaruh narkotika saat mengemudi atau tidak. Sebenarnya kami rutin memeriksa kondisi fisik angkutan umum, termasuk pengemudi,” ungkap Agustri.

Perawatan intensif

Selain menewaskan 17 penumpangnya, kecelakaan yang terjadi pada Rabu siang itu juga mengakibatkan 51 korban terluka, termasuk Pandi. Korban meninggal, Kamis, dimakamkan di Kampung Cikemang, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor. Semua korban tewas adalah warga Cikemang yang akan berziarah. Korban terluka yang masih dirawat di RSUD Ciawi berjumlah 15 orang.

Radianti, Direktur RSUD Ciawi, mengatakan, 14 korban lainnya sudah diizinkan pulang. Sebagian besar korban menderita luka akibat benturan di bagian kepala dan dada. Seluruh biaya perawatan ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Bogor.

Menurut Dicky Wangsawidjaja, Pelaksana Humas RSUD Cianjur, Pandi terluka di punggung, wajah, dan tangan. Sebagian lukanya sudah dijahit. Kondisinya juga mulai membaik.

Dicky menyatakan, selain Pandi, tiada lagi korban kecelakaan bus di Ciloto yang dirawat di rumah sakit itu. Korban lain, yaitu Atih Ratna Nengsih, meninggal di rumah sakit itu, Rabu petang. Sebanyak 27 korban lainnya dipindahkan ke RS Sentra Medika di Cibinong dan Cisalak atas permintaan Bupati Bogor Rahmat Yasin dan keluarga korban.

Kecelakaan itu diduga akibat sopir tak bisa mengendalikan bus dan menabrak tebing buatan.

Untuk menghindari kecelakaan terulang, Kepala Dinas Perhubungan Jabar Dedi Taufik mengatakan akan lebih sering memeriksa angkutan umum tanpa pemberitahuan dulu. (hei)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com