Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kera Ekor Panjang Diburu untuk Diberi Vaksin

Kompas.com - 18/02/2013, 16:24 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com -- Kera-kera ekor panjang (Macaca Fascicularis ) lereng Merapi yang turun dan berkeliaran di area permukiman serta perkebunan milik warga terus diburu Dinas Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) DIY dan Dinas Pertanian dan kehutanan Sleman. Kera-kera ekor panjang ini ditangkap untuk diberi vaksin antirabies.

Kepala Seksi Konservasi Alam, BKSDA DIY, Titik Sudaryanti saat dihubungi mengatakan, terakhir sekitar bulan Desember 2012 lalu ada seorang anak kecil warga Dusun Tekik, Turi Sleman yang digigit. Kemungkinan kera tersebut dari peliharaan warga yang lepas.

"Kejadian terakhir digigit kera liar pada bulan Desember itu. Namun kita tetap akan melakukan antisipasti terkait maraknya kera yang berada di area pemukiman warga," terangnya, Senin (18/02).

"Guna mengantisipasi kejadian warga digigit kera liar, saat ini kita telah melakukan beberapa tindakan pencegahan. Seperti, berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat dan kepolisian," lanjut Titik.

Selain berkoordinasi dengan pemerintah desa dan polisi, lanjut Titik, pihaknya juga memasang perangkap di beberapa titik di sekitar lereng Merapi yang rawan kera liar.

"Nantinya jika tertangkap, kera-kera tersebut akan divaksin dan dibawa ke penangkaran di Berbah, Sleman," tegasnya.

Sementara, Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan, Sleman, Suwandi Aziz mengatakan, pihaknya selalu menyediakan stok vaksin rabies. vaksin tersebut dipakai untuk anjing liar dan kera ekor panjang yang berpotensi menularkan rabies ke manusia.

"Untuk stok vaksin jelas sudah ada, hanya saat ini kita kesulitan menangkap (kera, red). Jika ada yang bisa menangkap kera ekor panjang tersebut, maka akan kita beri vaksin," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com