KUPANG, KOMPAS.com - Dosen Fisipol Undana Kupang, Laurens Sayarani di Kupang, Sabtu (15/12/2012) petang menilai kelahiran Malaka sebagai daerah otonom baru (DOB) di Nusa Tenggara Timur, Jumat (14/12/2012), ternyata langsung dinodai klaim murahan.
Ia menuding sejumlah Anggota DPR RI telah memanfaatkan momentum tersebut sebagai kesempatan pencitraan politik partainya. Fenomena itu bisa dicermati dari pernyataan mereka melalui sejumlah media lokal di Kupang, Sabtu. Pernyataan dimaksud intinya mengklaim pihaknya sebagai paling berjasa dalam proses pemekaran Malaka hingga menjadi kabupaten baru.
Ia mencatat ada sejumlah politisi secara terang terangan mengklaim kelahiran DOB Malaka sebagai hasil perjuangan partainya. Bahkan ada politisi lain yang secara rinci mengisahkan langkah perjuangannya melalui tulisan khusus di sebuah media.
Menurut Sayrani, fenomena pengklaiman seperti itu merupakan bentuk manipulasi oleh para politisi demi pencitraan politiknya. Implikasinya, substansi pemekaran dalam konteks manajemen pembangunan direduksi menjadi arena perebutan pengaruh politik.
"Oleh karenanya, pembentukan DOB Malaka terkesan menjadi jualan 'murahan' para politisi. Diskursus yang lebih subtansial tentang makna dan prospek pembentukan malaka justru terpinggirkan," sorotnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.