Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Kebangsaan di Rumah HOS Tjokroaminoto

Kompas.com - 01/11/2012, 18:31 WIB
Agnes Swetta Br. Pandia

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com -Puluhan siswa SD,SMP dan SMA memadati Jalan Peneleh Gang VII, Surabaya, Jawa Timur. Sambil menyanyikan lagu "Gebyar-gebyar" karya Gombloh, mereka menyambut kedatangan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di rumah HOS Tjokroaminoto, Kamis (1/11/2012).

Maksud kunjungan Risma untuk memberikan materi dalam Sekolah Kebangsaan. Sekolah Kebangsaan merupakan kegiatan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan yang dikonsep menyerupai sekolah, dimana kepala sekolah dan guru pengajarnya adalah Wali Kota Surabaya didampingi beberapa tokoh sejarah dan veteran.

Tujuannya, untuk menumbuhkan semangat kebangsaan dalam diri anak-anak muda Surabaya. Risma yang saat itu didampingi cucu HOS Tjokroaminoto, Haryono Sigit, menyampaikan bahwa rumah HOS Tjokroaminoto memiliki nilai sejarah yang sangat penting. Alasannya di rumah tersebut pernah tinggal Sang Proklamator.

"Bung Karno belajar kepada HOS Tjokroaminoto tentang kepemimpinan, semangat untuk berjuang melawan penjajah. Kebetulan di depan rumah tersebut juga ada toko buku tempat Bung Karno belajar," tutur Risma. Setelah mendengar cerita dari wali kota, pelajar semakin antusias menyimak setiap perkataan orang nomor satu di Pemkot Surabaya itu, termasuk saat dia menceritakan tentang pribadi sang empunya rumah.

"HOS Tjokroaminoto pernah bekerja sebagai pegawai negeri di Ngawi, Jatim. Ketika itu suasana masih dalam penjajahan Belanda. Beliau tidak tahan karena setiap bertemu pimpinannya harus jongkok dulu. Memang sengaja dibuat seperti itu agar orang takut kepada Belanda," ujarnya.

Kendati demikian karena keberanian dan semangatnya, HOS Tjokroaminoto dipilih menjadi pemimpin Syarikat Dagang Islam (SDI) dan mengubahnya menjadi Syarikat Islam (SI), yang akhirnya memiliki 80 cabang di Jawa dan Madura. Ia juga mendirikan koran Oetoesan Hindia sekaligus menjadi pemimpin redaksi.

"Melalui koran itu, HOS Tjokroaminoto menyebarkan semangat dan mengajak rakyat Indonesia untuk berjuang melawan penjajah," terang Risma.

Menurut Risma, sebagai warga Indonesia kita tidak boleh takut dan minder karena kita sejajar dengan bangsa lain. Apalagi di mata Bung Karno sosok HOS Tjokroaminoto adalah seorang pemimpin yang berani dan kritis terhadap pemerintahan Belanda. Yang bisa dicontoh dari kedua pahlawan ini adalah jiwa kesederhanaan mereka. Jadi, jangan karena tidak mampu kalian tidak mau belajar.

"Contohlah Bung Karno dan HOS Tjokroaminoto belajar pantang menyerah dalam kondisi serba terbatas. Jadi, tidak ada alasan untuk kalian tidak berhasil. Karena, kita semua berhak untuk berhasil," pesan Risma dihadapan para siswa.

Komunikasi antara walikota dengan siswa tak hanya berlangsung searah. Beberapa siswa juga terlibat tanya-jawab dengan wali kota. Salah satunya Taufik siswa SD Muhammadiyah 2 yang bertanya bagaimana cara menjaga jiwa nasionalisme? Risma menjelaskan, nasionalisme  adalah mengisi kemerdekaan bukan untuk kepentingan diri sendiri. Oleh karenanya, perlu peduli terhadap orang lain serta saling membantu satu sama lainnya.

"Ingat, bawalah nama baik Indonesia di luar negeri, harumkanlah nama bangsa," pesan Risma. Sekolah Kebangsaan berikutnya digelar di rumah tempat lahir Bung Karno (2/11/2012), Rumah WR Soepratman (5/11/2012), SMPN 3 Surabaya (6/11/2012), Museum Revolusi Jihad (7/11/2012), dan rumah Almarhum Roeslan Abdul Gani (8/11/2012).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com