Masyarakat Terlibat Perbaikan Rumah Adat Karo

MEDAN, KOMPAS.com -- Proses perbaikan rumah adat Karo di Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, melibatkan seluruh masyarakat di Desa Lingga, Selasa (30/10/2012). Masyarakat diajak untuk proaktif memperbaiki rumah tersebut dengan didampingi ahli dan arsitek. Ini untuk menjaga keaslian bangunan serta arsitekturnya.

Wakil Ketua Badan Warisan Sumatera Asmita Surbakti menjelaskan, pihaknya telah menggandeng Pemerintah Kabupatren Karo dan tetua adat di Desa Lingga untuk pengerjaan proyek ini. Pihaknya juga mengelar seminar dan pertunjukan seni Karo dalam Watch Day yang digelar pada Selasa (30/10/2012).

Sebelumnya, rumah adat karo di Desa Lingga dalam kondisi memprihatinkan. Tinggal dua rumah yang masih diperbaiki. Masing-masing rumah ditinggali dua keluarga dan tiga keluarga. Mereka hanya tinggal sementara sampai memiliki rumah sendiri.

Warga yang rata-rata hidup sebagai petani itu sama sekali tidak memiliki dana untuk perawatan rumah. "Padahal ini warisan budaya. Makanya kami ajak waga untuk ikut menjaga kelestariannya," kata Asmita.

Adapun proyek perbaikan rumah adat Karo ini hasil kerja sama World Monuments Fund (WMF), Badan Warisan Sumatera, dan Universitas Katholik Santo Thomas Medan. Terdapat empat bangunan yang diperbaiki, yakni dua rumah, satu jambur (sejenis pendapa), dan geriten (tempat penyimpanan hasil bumi).

"Kami telah memperbaiki rumah-rumah tersebut sejak sebulan lalu dan sekarang masih terus berlangsung," kata Kepala Humas Badan Warisan Sumatera, Hairul.