Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi "Raksasa" Lahir di Pekanbaru

Kompas.com - 30/10/2012, 15:12 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com — Wajah gembira dan sukacita terpancar dari wajah Fazar Muhardi dan Melia Devita karena sepasang anak Adam ini pada Senin (29/10/2012) dini hari pukul 03.15 WIB baru saja dikaruniai seorang bayi laki-laki melalui proses operasi caesar di RSUD Arifin Ahmad. Raihan Dita Anugrah adalah nama yang diberikan oleh orangtuanya terhadap bayi tersebut.

Bayi buah hati dari pasangan ini lain daripada bayi pada umumnya, lahir dengan bobot badan langka. Bayi yang masih dirawat di Ruang Neonatus RSUD ini lahir dengan berat 5,2 kilogram dan panjang 50 sentimeter.

Jika dilihat secara langsung, seakan tidak percaya jika bayi mungil raksasa ini baru saja terlahir karena pada umumnya, bayi dengan bobot badan 5,2 kilogram biasanya sudah berusia sebulan atau dua bulan. Idealnya bobot badan bayi saat lahir umumnya hanya di kisaran 3 hingga 4 kilogram.

Sang bapak, Fazar Muhardi, saat ditemui Tribun di ruang rawat inap, menganggap sebuah anugerah anaknya lahir dengan bobot yang sangat besar. Apalagi kondisi bayi itu sehat tanpa ada masalah.

"Bersyukur kepada Allah diberikan buah hati di keluarga kami dengan selamat, meskipun awalnya sempat gemetaran karena anak pertama, ditambah lagi harus dicaesar. Makanya, saya buat namanya 'Anugrah'," ujar Fazar Muhardi dengan wajah berseri-seri seakan tidak bisa menutupi rasa kegembiraannya.

Fazar menambahkan, awalnya dia dan istrinya yakin jika anak di dalam kandungan sang istri tersebut kembar karena melihat besarnya ukuran kandungan sang istri. Setelah di-USG, dokternya mengatakan, anaknya tersebut tidak kembar.

"Memang besar kandungannya. Makanya, saya yakin itu kembar pertamanya itu, tapi setelah beberapa kali di-USG baru ketahuan kalau anak saya tidak kembar," ujar Fazar Muhardi.

Menurut Fazar, sang istri, Melia Devita, saat mengandung bayinya tersebut mengaku tidak mengalami hal-hal aneh, kebetulan Melia baru mengandung anak pertama.

"Namun, saat hamil itu selera makannya tinggi, dan dia juga kuat minum susu dan makanan yang berprotein lainnya, pokoknya selera makan istri saya itu sangat kuat, ditambah makan camilan pada saat mengandung," ujarnya.

Saat ini ibu dari bayi "raksasa" tersebut masih dirawat di RSUD karena harus menjalani pemulihan seusai menjalani operasi, diperkirakan tiga hari ke depan sang ibu baru bisa dibawa pulang.

Sementara itu, bayi "raksasa" tersebut masih menjalani perawatan di ruang Neonatus RSUD guna mendapatkan perawatan ekstra karena bobot tubuhnya yang besar itu harus mendapatkan perawatan khusus.

Menurut seorang petugas ruangan Neonatus RSUD Mila, dalam beberapa kurun waktu tahun belakangan tidak pernah bayi lahir dengan bobot seperti bayi ini.

"Dulu itu ada, sekitar lima tahun lalu, tapi bobotnya cuma 5 kilogram. Sepertinya langka ya bobot bayi seperti ini," ujar Mila sambil memegang pipi sang bayi yang montok tersebut.

Sementara itu, dokter bedah anak RSUD Arifin Achmad Tubagus Odhi mengakui bobot bayi seberat 5,2 kilogram ini sangat langka bagi bayi di Indonesia.

Dia menambahkan, banyak faktor penyebab terjadinya bobot besar pada si bayi saat lahir, di antaranya faktor genetik, diabetes, dan asupan gizi yang banyak saat mengandung.

"Ada banyak faktor penyebabnya, yang sangat sering itu karena banyaknya asupan si ibu saat mengandung anaknya itu, maka gizi yang dikonsumsinya berpengaruh kepada bobot si bayi," ujar Tubagus Odhi kepada Tribun.

Akibat banyaknya asupan gizi sang ibu saat mengandung tersebut, bisa terjadi diabetes. "Tetapi, dengan pengontrolan hormon pengatur gula darah yang baik, maka yang masuk ke darah janin juga terukur, maka bobot badannya akan menjadi besar," ujar Odhi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com