Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adik Rela Ditahan demi Kakak Bisa Berangkat Haji

Kompas.com - 29/09/2012, 20:27 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Belum jelasnya nasib Bukhari Muhammad Ali Rizal (40) dan istrinya Sunai (33) untuk berangkat ke Tanah Suci Makkah setelah terbelit kasus 998 buku nikah palsu Jumat kemarin, membuat was-was anggota keluarganya di Desa Waru Barat, Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan.

Kedua pasangan suami istri tersebut, masih dalam pengawasan Polresta Surabaya. Muhammad Bain (28), adik kandung Sunai ketika ditemui Kompas.com di rumahnya Sabtu (29/9/2012) mengatakan, dirinya sudah mendatangi pihak Polsek Sukolilo Surabaya untuk jadi jaminan bahwa kakaknya tidak bersalah dan siap menjadi tahanan agar keduanya bisa tetap diberangkatkan ke Makkah. Namun kedatangannya ke Surabaya sia-sia, karena permintaannya tidak dikabulkan.

"Saya harap kakak saya tetap diberangkatkan. Jika ada proses hukum yang perlu dilanjutkan, sebaiknya diteruskan setelah keduanya datang dari Makkah," katanya berharap.

Jika keduanya tidak diberangkatkan karena alasan buku nikah palsu titipan orang lain itu, maka pihak keluarga hanya bisa pasrah saja. Padahal semua persiapan keberangkatan ke Makkah sudah jauh-jauh hari dipersiapkan dan sudah banyak dana yang dikeluarkan.

"Kami sudah gelar selamatan, sudah pamitan kepada seluruh keluarga dan tetangga serta sudah kami antar jauh-jauh dari rumah ke Pamekasan, dengan dana yang besar," ungkap Bain.

Keempat anak Bukhari sambil memegang foto kedua orang tuanya juga berharap kedua orang tuanya bisa berangkat melaksanakan haji. "Bapak dan ibu saya mudah-mudahan tidak gagal ke Makkah. Kemarin dia sudah pamitan dan kami cukup sedih kalau harus kembali lagi ke rumah," kata Supandi, anak tertua Bukhari.

Buku nikah palsu itu ditemukan setelah pihak aviation secuirty bersama bea dan cukai serta keimigrasian, dibantu alat deteksi x-ray aviation secuirty PT. Angkasa Pura I Bandara Juanda yang ditempatkan di Asrama Haji Sukolilo, memeriksa tas yang dibawa Bukhari. Setelah diperiksa 998 buku nikah tanpa nama itu, tersimpan di antara baju-baju dalam tas tersebut.

Berdasarkan keterangan Bukhari kepada saudaranya di Madura, barang tersebut bukan miliknya, melainkan titipan Zaimah, keponakan Bukhari yang tinggal di Desa Tamberu, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan. Buku itu diselipkan di dalam tas Bukhari dua hari sebelum berangkat ke asrama Haji Sukolilo Surabaya. Pengakuan Zaimah, titipannya itu adalah sajadah dan mukena untuk temannya di Makkah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com