Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelusuri Jalur Eksotis Sumbawa

Kompas.com - 21/09/2012, 02:55 WIB

Sumbawa Besar, Kompas - Hari ketiga, Kamis (20/9), tim Kompas Jelajah Sepeda Bali-Komodo sampai di Sumbawa Besar. Mereka menelusuri pantai utara sepanjang 68 kilometer dan mendapat sambutan meriah dari warga di sepanjang jalan. Pada etape ini, cuaca panas dan medan bergelombang menjadi tantangan para pesepeda.

Peserta jelajah sepeda sebanyak 67 orang bertolak dari Desa Dalam, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, dimulai pukul 07.30 Wita. Mereka menempuh perjalanan selama 4,5 jam dengan tiba di Sumbawa Besar pukul 12.00.

Cuaca selama perjalanan sangat cerah, bahkan menjelang siang sinar matahari terasa menyengat. Di kanan dan kiri jalur menuju Sumbawa Besar sebagian hanya ada tanaman perdu, atau tanpa pohon peneduh. Peserta mengayuh sepeda dengan kecepatan 23-25 kilometer per jam. Jalur berlubang menjelang Kilometer 20 menjadi salah satu penghambat laju pesepeda, tetapi mereka bisa melaluinya.

Setelah pemberhentian pertama, di Kilometer 20, kantor Kepolisian Sektor (Polsek) Utan, jalur tidak lagi datar. Bahkan seusai istirahat kedua, peserta harus melalui banyak tanjakan dan turunan. Made Gede Sugiartha dari Samas Cycle Club, Denpasar, Bali, mengatakan, meski jalur naik-turun, jalur yang dilalui belum dirasa berat karena ia bisa memanfaatkan laju turunan dengan menambah kecepatan di tanjakan (rolling).

Sejumlah anggota tim Jelajah Sepeda Bali-Komodo yang tertinggal pun didorong oleh motoris agar bisa menyatu dalam tim. Mereka pun saling memberi semangat saat melewati tanjakan. Mereka bahkan saling membantu dorong agar tidak ada yang tertinggal.

Meski medan mulai berat, keelokan alam Sumbawa dan sambutan warga membuat peserta bersemangat. Hamparan perbukitan, ladang, rumah panggung, pohon kelapa yang hijau, hingga pantai utara yang berair jernih menjadi pemandangan sepanjang perjalanan. Namun, di beberapa lokasi dijumpai hutan bakau yang gundul.

Di Kilometer 17, peserta berpapasan dengan kawanan sapi di tengah jalur yang diapit hamparan sawah tadah hujan yang luas. Tampak pula kuda-kuda Sumbawa yang dilepasliarkan di ladang. Peserta juga kerap kali berpapasan dengan kereta kuda atau cidomo, yang melintasi perbukitan perdu Sumbawa. Pulau Sumbawa memiliki ladang sabana luas dikenal sebagai penghasil ternak, seperti sapi, kuda, kerbau, dan kambing.

Disambut warga

Sambutan masyarakat pun membuat peserta bersemangat. Saat melintas di pasar-pasar, mereka disambut dengan lambaian tangan dari para ibu yang sedang berbelanja dan pedagang di pasar. Siswa dari belasan SD dan SMP di sepanjang perjalanan sering keluar ruang kelas dan berdiri di tepi jalan bersorak-sorai saat tim Jelajah Sepeda Bali-Komodo melintas. Tim jelajah pun membalas lambaian tangan mereka sambil ikut bersorak.

Warga pun ramai-ramai keluar dari rumah untuk melihat konvoi sepeda dari tim Jelajah Sepeda Bali-Komodo. Bahkan ada warga yang menyambut dengan menyemprot air untuk memberi efek dingin ketika tim melintas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com