Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rutan Klas I Makassar Over Kapasitas

Kompas.com - 11/09/2012, 10:10 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Penghuni Rumah Tahanan (Rutan) Klas I Makassar terus bertambah, sehingga mengalami over kapasitas. Saat ini, Rutan dihuni sebanyak 931 tahanan dan narapidana yang seharusnya hanya berkapasitas 800 orang.

Kondisi ini diungkapkan, Kepala Keamanan Rutan Klas I Makassar, Fathorrosi saat ditemui di kantornya, Senin (10/9/2012) keamrin. Dia merinci, sebanyak 830 orang berstatus tahanan dan sebanyak 101 orang berstatus narapidana. Akibatnya, tahanan harus berdesak-desakan di dalam kamar selnya.

"Penghuni rutan kini over kapasitas. Seharusnya, dihuni oleh 800 orang. Namun kini penghuni mencapai 931 orang yang tiap harinya akan terus bertambah. Jadinya, satu sel yang idealnya dihuni 6 orang yang kini ada kamar sel sampai 8 samapi 9 orang. Kita mau limpahkan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) narapidana yang sudah dijatuhi hukuman, tapi salinan atau kutipan putusan pengadilan serta surat eksekusi dari kejaksaan belum kami terima," kata Fathorrosi.

Dari jumlah tahanan yang membludak yakni kasus narkoba. Di mana jumlah tahanan kasus tersebut saat ini mencapai 199 orang, padahal kapasitas ruang tahanan narkoba di Blok C hanya bisa menampung 72 orang. "Jadinya ada tahanan narkoba digabung dengan tahanan kasus pidana lainnya. Baru saja kita limpahkan lagi 28 orang terpidana kasus narkoba ke Lembaga Pemasyarakatan Narkotika (Lapastika) Bollangi, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan," tambahnya.

Sementara itu, dengan jumlah tahanan yang tinggi, tidak sebanding dengan jumlah petugas keamanan yang hanya berjumlah 40 orang terbagi dari empat regu jaga. Di mana setiap regunya berjumlah 10 orang petugas harus mengawasi 931 tahanan. "Kami kekurangan personil. Idealnya, satu orang petugas mengawasi 25 sampai 45 orang," tandasnya.

Selain itu juga, lanjut Fathorrosi, Rutan Klas I Makassar sangat membutuhkan peralatan memadai untuk mengawasi aktivitas keluar masuk pembesuk. Alat yang dimaksudkan seperti alat pendeteksi x-ray dan alat pendeteksi narkoba lainnya. "Kita masih melakukan pemantauan dan pengawasan secara manual. Jadinya, terkadang masih ada saja yang lolos dalam pengawasan itu. Terbukti, petugas yang rutin melakukan penggeledahan di ruang sel tahanan masih ditemukan handpone, uang dan narkoba. Meski begitu, kita tetap berupaya menekan pelanggaran yang dilakukan oleh penghuni rutan," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com