Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5.000 Hektar Tanaman Padi di Lampung Selatan Puso

Kompas.com - 07/09/2012, 22:31 WIB
Agus Mulyadi

Penulis

KALIANDA, KOMPAS.com - Sekitar 5.000 hektar tanaman padi milik petani di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung mengalami gagal panen (puso) akibat kekeringan melanda daerah itu.

"Lahan tanaman padi yang gagal panen sedikitnya mencapai 5.000 hektar," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Lampung Selatan, Suranto, di Kalianda, Jumat (7/9/2012) ini.

Ia mengatakan, kemungkinan besar luas areal yang mengalami gagal panen masih akan terus bertambah, mengingat data dari masing-masing petugas lapangan setiap kecamatan belum masuk semua.

"Kekeringan ini melanda seluruh kecamatan di Lampung Selatan, sejak kemarau panjang beberapa bulan ini," kata Suranto.

Meski masih bisa dipanen, lanjutnya, produktivitas tanaman padi pada musim ini diperkirakan turun akibat bulir padi kurang berisi.

Salah seorang petani di Kecamatan Tanjungsari, Suwarti, mengatakan, saat ini pendapatan petani setempat hanya 50 persen dibandingkan dengan saat normal.

"Bisa panen setengahnya sudah lumayan, mengingat banyak petani di sini yang justru tidak bisa panen sama sekali," ujarnya.

Pada musim sebelumnya, ia bisa mendapatkan gabah bersih sampai 40 karung, namun pada musim panen kali ini hanya 20 karung kotor.

Petani lainnya, Fredi, mengatakan, pada musim ini hanya bisa panen tiga karung dari lima petak sawah, padahal saat normal bisa mencapai 15 karung sampai 20 karung gabah.

"Lumayan, daripada tidak panen seperti petani-petani yang lain, karena saat tanaman mulai berbuah persawahan sudah kering," kata Fredi.

Petani lain, Tugi, sama sekali tidak panen karena tanaman padi kurang air, sehingga tidak berbuah dan tanaman pun menjadi kerdil.

Menurut dia, kerugian petani cukup banyak pada musim ini karena biaya tanam cukup besar termasuk biaya pemupukan dan perawatan.

"Paling-paling tanaman yang ada dimanfaatkan untuk pakan ternak sapi, karena bulir padi sama sekali tidak berisi," katanya lagi.


Sumber: Antara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com