Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhukham dan Mendagri Bertolak ke Sampang

Kompas.com - 27/08/2012, 13:59 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Amir Syamsuddin dan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi akan bertolak ke Desa Karang Gayam, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Senin (27/8/2012) sore nanti. Mereka akan mengevaluasi terjadinya aksi kekerasan terhadap warga Syiah pada Minggu (26/8/2012) kemarin.

"Sudah jelas kita segera mengevaluasi keadaan itu. Kemudian, berbagai pihak bilamana perlu bersinergi tentunya solusinya apa, pencegahannya bagaimana," kata Amir, di Gedung Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Senin.

Menurut Amir, pihaknya akan mengevaluasi penegakan hukum di Sampang. Jika ditemukan keengganan penegak hukum di daerah untuk menangani kasus semacam konflik terkait agama, hal tersebut bisa dialihkan penanganannya ke pemerintah pusat.

"Karena dimungkinkan oleh hukum acara untuk dibawa ke pusat. Tapi hal ini belum menjadi keputusan, akan menjadi pertimbangan," ujar Amir.

Dia juga berharap, langkah penegakan hukum bisa secara tegas dan lugas dilakukan menanggapi peristiwa kekerasan di Sampang ini. Dikhawatirkan, konflik akan meningkat dan berlarut-larut jika dibiarkan.

"Itulah hal yang menjadi perintah Presiden agar penegak hukum dalam hal ini Kapolri, Jaksa Agung, dan hakim juga untuk segera turun tangan. Saya sendiri akan juga apa yang bisa saya lakukan, Kemenhukham, partisipasi apa yang bisa saya lakukan," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, terjadi penyerangan terhadap kelompok Syiah oleh sekelompok massa tak dikenal di Desa Karang Gayam, Sampang. Dua orang tewas dan sejumlah korban lainnya luka-luka. Sebanyak 37 rumah dibakar sehingga sebagian warga dari kelompok Syiah terpaksa mengungsi. Penyerangan terhadap kelompok Syiah di Sampang ini merupakan kali kedua, dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Aksi yang sama juga pernah terjadi pada tanggal 29 Desember 2011 .

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

    Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

    Nasional
    SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

    SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

    Nasional
    'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

    "Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

    Nasional
    Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

    Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

    Nasional
    Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

    Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

    Nasional
    Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

    Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

    Nasional
    Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

    Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

    Nasional
    Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

    Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

    Nasional
    Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

    Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

    Nasional
    'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

    "Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

    [POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

    Nasional
    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
     PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Nasional
    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com