Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hentikan Impor Garam

Kompas.com - 03/07/2012, 05:07 WIB

Karawang, Kompas - Para petani garam yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kelompok Usaha Garam Kabupaten Karawang, Jawa Barat, meminta pemerintah menghentikan impor dan menjamin harga garam saat panen raya pada Agustus-September 2012.

Mereka khawatir harga anjlok sehingga kontraproduktif dengan target swasembada garam.

Aksi penolakan serupa digelar petani dan mahasiswa di halaman pabrik PT Niaga Garam Cemerlang, Jalan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (2/7). Mereka menolak impor garam di wilayah Cirebon karena dinilai merugikan petani garam dalam negeri yang pada bulan-bulan ini akan panen.

”Kami terutama menolak impor garam dari India sebab kualitas dan harganya dengan garam lokal tidak jauh berbeda. Garam India secara langsung memukul garam milik petani lokal,” kata Mae Azhar, perwakilan mahasiswa Universitas Tujuh Belas Agustus, Cirebon.

Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Kelompok Usaha Garam Karawang Aep Suhardi menyebutkan, harga jual garam di tingkat petani saat ini sekitar Rp 500 per kilogram (kg), lebih rendah dari ketentuan pemerintah Rp 750 per kg (kualitas I) dan Rp 550 per kg (kualitas II).

”Sebenarnya petani masih terima meski harga jual garamnya lebih rendah dari ketentuan pemerintah. Namun, mereka tak ingin harga terus turun hingga kurang dari Rp 400 per kg saat panen raya nanti,” ucap Aep.

Aep menambahkan, ada 38 kelompok usaha garam di pesisir utara Karawang yang terkonsentrasi di Kecamatan Cilamaya Wetan, Cilamaya Kulon, Tempuran, dan Cilebar. Ada 300-an petani garam di empat kecamatan itu dan mengelola sekitar 300 hektar tambak. Produksi rata-rata 60-70 ton per hektar per musim. Selama ini garam dijual kepada pengepul, kemudian dikirim ke perusahaan pengolah garam.

Karawang menjadi salah satu kabupaten yang disasar program pemberdayaan usaha garam rakyat. Aep optimistis, jika harga garam bertahan Rp 500 per kg atau lebih, target produksi garam Karawang sebesar 18.000 ton tahun 2012 bakal tercapai.

Satu bulan menjelang masa panen garam, pemerintah diminta segera menghentikan izin impor garam konsumsi guna menjaga harga garam petani. Panen garam rakyat diperkirakan berlangsung mulai akhir Juli 2012.

Secara terpisah, Direktur Utama PT Garam Slamet Untung Irredenta mengemukakan, musim tebar garam sudah berlangsung. Panen garam konsumsi di tingkat rakyat diperkirakan berlangsung mulai akhir Juli 2012, sedangkan panen raya pada September-Oktober 2012.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com