Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/05/2012, 11:55 WIB
Gregorius Magnus Finesso

Penulis

 KEBUMEN, KOMPAS.com  — Penolakan warga Desa Wiromartan, Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, terhadap aktivitas penambangan pasir besi di wilayahnya berlanjut. Mereka bahkan mengancam akan menggalang massa dari lima desa lain yang wilayahnya juga ikut menjadi sasaran penambangan pasir besi di kawasan pesisir selatan seluas 984 hektar tersebut.

Koordinator Paguyuban Warga Wiromartan (Pawiro) Widodo Sunu Nugroho, Rabu (30/5/2012), menegaskan, aktivitas tambang pasir besi sama sekali ditolak oleh penduduk lokal. "Kami warga Desa Wiromartan terus menggalang koordinasi dengan warga desa lain yang wilayahnya juga terkena penambangan. Pada prinsipnya mereka juga menolak tambang pasir besi dengan dalih apa pun," paparnya.

Kelima desa lain di Kecamatan Mirit tersebut adalah Mirit, Miritpetikusan, Tlogopragoto, Tlogodepok, dan Lembupurwo. Mereka sama-sama menghendaki kawasan pesisir menjadi kawasan pertanian dan pariwisata karena lebih menyejahterakan warga.

Menurut Sunu, aktivitas tambang pasir besi memang berkaitan dengan sewa-menyewa antara pihak perusahaan dalam hal ini PT Mitra Niagatama Cemerlang dan pemilik lahan. Namun, secara prinsip, aktivitas tersebut butuh persetujuan mayoritas warga.

"Memang ada segelintir pemilik lahan yang sudah sertuju. Namun, mereka mau apa kalau sebagian besar warga menolak? Sebab, bagaimanapun apa yang menjadi keprihatinan kami tentang kerusakan lingkungan kawasan merupakan kepentingan semua pihak dalam jangka panjang," tutur Sunu.

Seperti diberitakan, aktivitas penambangan pasir besi di pesisir Kecamatan Mirit, Kebumen, masih mengundang pro-kontra. Kendati telah memegang izin usaha pertambangan, warga setempat berkeras menolak penambangan karena dinilai lebih banyak mendatangkan hal negatif ketimbang hal positif.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com